WOCPM Sosialisasikan Pengobatan Teknologi Kuantum di Makassar
Prof Dr Deby Vinski saat menggelar senam anti aging di Anjungan Pantai Losari Makassar sekaligus memperkenalkan pengobatan teknologi kuantum melalui senam. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Presiden Badan Akreditasi Kedokteran Preventive dan Anti-Aging Dunia (WOCPM) Prof Dr Deby Vinski menyosialisasikan pengobatan berbasis teknologi kuantum di Indonesia khususnya di Makassar.

"Quantum Stem Cell merupakan suatu teknologi canggih berupa metode yang dilakukan secara closed system yang mana sel akan diproliferasi dalam waktu lebih singkat 100-300 kali lipat dibandingkan dengan cara konvensional sehingga jumlah stem cell dapat mencapai dosis therapeutic yang sesuai kebutuhan pasien," ujar Prof Dr Deby Vinski di Makassar, Minggu 23 Januari.

Pengenalan pengobatan teknologi kuantum ini dilakukan dengan santai dan ceria melalui senam anti aging di Anjungan Pantai Losari Makassar. Acara ini dihadiri oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan khususnya kaum perempuan dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Smansa Makassar.

Di hadapan para alumni, dia menjelaskan senam anti aging bertujuan untuk memperbesar hormon kebahagian.

"Pandemi COVID-19 tentunya kita seluruh alumni Smansa Makassar sebagai anak bangsa menghadirkan terobosan kegiatan bersifat edukasi kesehatan kepada masyarakat umum yang hadir," katanya.

Potensi menjadi tujuan wisata kesehatan

Menurut dia, senam antiaging yang rutin dilaksanakan adalah bentuk pemanasan saat Temu Nasional Smansa di Bali nanti dan pihaknya bertekad pecahkan rekor MuRI untuk senam anti aging dengan target minimal 3000 peserta.

Dia menjelaskan jika dunia kedokteran khususnya di bidang anti aging (anti penuaan) di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri bahkan berpotensi menjadi tujuan wisata kesehatan (medical tourism).

Deby mengakui pengobatan anti aging tidak murah baik di Indonesia maupun luar negeri karena memang teknologi untuk meremajakan sel cukup mahal dan obatnya masih harus diimpor dari luar negeri.

Menurut dia, saat ini teknologi pengobatan anti aging memang masih terus dalam pengembangan, namun ke depannya pengobatan ini diyakini akan lebih terjangkau. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!