Ilmuwan China Pecahkan Rekor, Berhasil Bikin Komunikasi Kuantum Paling Aman di Dunia
Para ilmuwan China dikabarkan berhasil memecahkan rekor dunia untuk membuat Quantum Secure Direct Communication (QSDC) (foto : Chadd Maden / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Para ilmuwan China dikabarkan berhasil memecahkan rekor dunia untuk membuat Quantum Secure Direct Communication (QSDC), mentransfer informasi dengan aman lebih dari jarak 100 Km (62 mil).

Pengembang teknologi QSDC, Long Guilu dan tim nya memecahkan rekor dari yang sebelumnya hanya 18 km (11 mil) pada 2020 lalu.

Meski kecepatan transmisi sangat lambat pada 0,54 bit per detik, tetapi masih cukup baik untuk enkripsi pesan teks dan panggilan telepon pada jarak 30 km (19 mil).

QSDC menggunakan prinsip keterjeratan untuk mengamankan jaringan. Fisika kuantum menyatakan bahwa partikel terjerat saling terkait, sehingga jika mengubah properti satu dengan mengukurnya, yang lain juga akan langsung berubah, secara efektif membuat peretasan menjadi tidak mungkin

Pekerjaan yang dilakukan Guilu pada akhirnya dapat mengarah pada komunikasi anti-retas, karena setiap upaya penyadapan di garis kuantum dapat langsung terdeteksi.

Guilu yang juga merupakan seorang profesor fisika Universitas Tsinghua dan wakil presiden Akademi Ilmu Informasi Quantum Beijing, mencatat kecepatan transmisi, menyatakan mereka cukup baik untuk panggilan telepon dan pesan teks di sekitar 30 Km.

Ia mengklaim teknologi tersebut siap diintegrasikan dengan teknik enkripsi standar untuk menciptakan jaringan yang aman dengan titik relai klasik.

“Jika kita mengganti bagian dari internet hari ini, di mana lebih banyak serangan penyadapan terjadi, dengan saluran kuantum, bagian-bagian itu akan memiliki kemampuan tambahan untuk merasakan dan mencegah penyadapan, membuat komunikasi menjadi lebih aman,” kata Guilu seperti dikutip dari Engadget, Selasa, 19 April.

Sebagai contoh, dikatakan Guilu seperti kata sandi rekening bank, dapat dikomunikasikan dengan aman antara dua perangkat yang berjarak 90 Km menggunakan tiga saluran kuantum 30 Km yang dihubungkan oleh dua titik relai dan dilindungi oleh enkripsi.

Dengan teknologi ini, maka setiap upaya penyadapan selama transmisi kuantum akan terlihat, sedangkan informasi pada titik relai akan dilindungi oleh enkripsi klasik.

“Eksperimen menunjukkan bahwa komunikasi langsung aman kuantum antarkota melalui serat layak dilakukan dengan teknologi saat ini,” ungkap tim Guilu.

Mereka menambahkan bahwa teknik ini juga memiliki potensi besar untuk mengamankan teknologi 6G yang diklaim sedang digagas oleh China.

Sebagai informasi yang dikutip dari Eurasiantimes, China telah membuat kemajuan dalam pemanfaatan industri teknologi kuantum. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka membuat beberapa kemajuan teknologi kuantum, seperti satelit kuantum pertama di dunia, jalur komunikasi kuantum 2.000 Km antara Beijing dan Shanghai, dan prototipe mesin komputasi kuantum optik pertama di dunia.

Selain itu, salah satu tujuan Beijing untuk rencana lima tahunnya yang ke-14, yang berakhir pada 2025, adalah untuk membangun jaringan demonstrasi kuantum antarkota berdasarkan relai aman.

Dan pada November tahun lalu, tujuan itu juga dimasukkan ke dalam tim pusat inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi internasional kota itu dalam rencana pembangunan.

Pengamatan diterbitkan dalam jurnal Light: Science & Applications pada awal April dalam sebuah artikel berjudul “Realisasi komunikasi langsung aman kuantum lebih dari 100 Km serat dengan bin waktu dan status kuantum fase."