Berita Vaksinasi: Percepatan Vaksinasi COVID-19 di Majene Targetkan Masyarakat Perdesaan
Seorang warga mengikuti vaksinasi COVID-19 pada gerebek vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan Polres Majene dengan sasaran masyarakat yang ada di desa. (ANTARA)

Bagikan:

MAKASSAR - Percepatan vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat menargetkan masyarakat di sejumlah desa di daerah tersebut.

Kapolres Majene Ajun Komisaris Besar Polisi Febryanto Siagian, Senin 05 Oktober menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi dengan sasaran masyarakat di perdesaan itu, sebagai upaya mengakomodir warga yang terkendala mengikuti vaksinasi karena jarak maupun kesibukan lainnya,

Agar percepatan vaksinasi lebih optimal, kata Febryanto Siagian, warga yang berada jauh dari lokasi, juga dijemput menggunakan mobil patroli sebagai bentuk layanan prima sukseskan vaksinasi.

"Melalui upaya ini tentu diharapkan masyarakat lebih mudah berpartisipasi untuk mendukung sukseskan gerakan vaksin guna penanganan COVID-19 yang lebih efektif," ujar Febryanto Siagian.

Percepatan vaksinasi di Mamuju Tengah

Kapolres juga mengimbau seluruh masyarakat untuk terus saling mengingatkan, baik kepada keluarga, kerabat, tetangga maupun teman dekat untuk tetap menyukseskan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Seperti yang kita ketahui bersama, jika target 'herd immunity' terpenuhi, besar kemungkinan kondisi normal akan diterapkan pemerintah. Jadi, perlu kerja sama dan dukungan seluruh pihak untuk mewujudkan harapan tersebut," kata Febryanto Siagian.

Percepatan vaksinasi COVID-19 dengan menyasar masyarakat pedesaan juga gencar dilakukan Polres Mamuju Tengah.

Kapolres Mamuju Tengah AKBP Muhammad Zakiy menyebutkan, gerebek desa yang sedang digencarkan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi dan membentuk "herd immunity".

"Gerebek desa merupakan program vaksinasi yang difokuskan di suatu desa hingga vaksinasi tuntas. Vaksinasi itu dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVI-19," tutur Muhammad Zakiy.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!