Amerika Serikat Pastikan Perbatasannya Tidak Terbuka Bebas untuk Imigran yang Tak Teratur
Aparat keamanan AS memeriksa imigran di perbatasan dengan Meksiko. (Wikimedia Commons/U.S. Customs and Border Protection)

Bagikan:

MAKASSAR - Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Alejandro Mayorkas, memastikan perbatasan selatan AS tidak terbuka untuk migrasi yang tidak sesuai aturan.

Dalam pernyataannya Selasa kemarin, Mayorkas menyebut AS tengah mengembangkan 'jalur yang sah', untuk mengatur arus pelintas perbatasan kedua negara. Pernyataan ini dikeluarkan ketika ratusan ribu orang melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di Amerika Tengah dan Meksiko. 

Mayorkas yang mengeluarkan pernyataan saat mengunjungi Mexico City, Meksiko mengungkapkan, AS bersama Negeri Sombrero sedang mengupayak langkah-langkah untuk mengurangi migrasi tidak teratur. 

"Kami telah saling menantang. Ini bukan hanya pertanyaan AS yang meminta Meksiko, ini masalah apa yang bisa kita berdua lakukan," ujar Mayorkas seperti melansir Reuters Rabu 16 Juni.

Mengulangi pernyataan Wakil Presiden Kamala Harris kepada para migram selama kunjungan ke Guatemala pekan lalu, Mayorkas menyebut Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim pesan yang jelas kepada para migran, jangan datang. 

Pemerintah sedang kerjakan jalur yang sah

Dia menekankan, pemerintah sedang mengerjakan alternatif yang digambarkan sebagai jalur yang sah, daftar program seperti visa pekerja sementara dan investasi AS untuk mengatasi kekerasan, korupsi dan ekonomi lemah di negara-negara dengan tingkat migrasi yang tinggi.

"Kami berdedikasi dan selalu ingin membawa berbagai jenis bantuan terkait masalah ini," tukas Mayorkas. 

Namun, kritikus menyebut AS mengirimkan pesan ganda yang bisa memicu migrasi lebih lanjut, setelah Kamala Harris menggambarkan Amerika Serikat sebagai tempat yang aman bagi pencari suaka, hanya beberapa hari setelah memperingatkan para migran bahwa mereka akan dikembalikan ke perbatasan.

Mayorkan juga menggaris bawahi, Perintah Kesehatan 42 terkait COVID-19 yang diterbitkan pada masa pemerintahan Donald Trump, untuk memperlambat migrasi selama pandemi, akan tetap berlaku untuk alasan kesehatan.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard dan pejabat tinggi Meksiko lainnya, Mayorkas juga membahas percepatan vaksinasi COVID-19 di perbatasan, saat tengah berupaya untuk menghapus pembatasan perjalanan terkait pandemi.

"Amerika Serikat tidak mempertimbangkan untuk mewajibkan apa yang disebut paspor vaksin untuk penyeberangan," tukasnya. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!