MAKASSAR - Cerita sedih datang dari Manado, seorang bayi yang masih berumur tujuh bulan hilang di tengah laut akibat ganasnya ombak.
Peristiwa ini bermula pada Selasa 8 Maret kemarin. Perahu jenis "pakura" yang membawa empat penumpang, Irwan Monoarfa (49), Atika Puspita (21), Muhamad Tampilang (3), dan Ilhman Tampilang berusia tujuh bulan, dihantam ombak dan terbalik.
BACA JUGA:
Informasi dari saksi korban, Atika Puspita, dia bersama kakek dan kedua anaknya hendak bepergian ke Pulau Lembeh.
Mereka berangkat dari Pantai Madidir. Nahasnya, sebelum sampai tujuan, perahu yang ditumpangi dihantam ombak dan angin kencang sehingga terbalik di perairan Bitung.
"Menurut saksi, sempat kedua anak kami pegang, akan tetapi ombak tinggi, sehingga Ilham Tampilang lepas dari genggaman dan terbawa arus, sementara Muhamad Tampilang kami pegang terus tetapi nahas tidak tertolong," ujar Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga, Rabu 9 Maret dikutip dari Antara.
Mendapat laporan tersebut, ia menginstruksikan anggota untuk bergerak ke lokasi dan melaksanakan pencarian.
"Tim SAR gabungan sudah melaksanakan pencarian pada Selasa (8/3) malam hari bersama sama keluarga korban dan KPLP, BPBD sampai dini hari, akan tetapi tidak menemukan tanda tanda korban," keluh Suhri.
Cuaca berubah-ubah dengan cepat
Suhri meminta setiap personel yang melaksanakan pencarian korban untuk memperhatikan keamanannya, sehingga saat pencarian semua tim aman. Hal itu, katanya, mengingat cuaca berubah-ubah dengan cepat.
"Banyak faktor yang kita tidak ketahui di lapangan sehingga perlu ditingkatkan dari segi penglihatan dan dan kewaspadaan bersama. Saat ini pencarian sudah hari kedua, semoga tim SAR gabungan secepatnya bisa menemukan korban," katanya.
Hari ini tim masih melakukan pencarian dari titik awal kejadian korban tenggelam hingga pinggiran pantai sejauh sekitar 1,5 kilometer. Dari keterangan yang diberikan nelayan setempat, arus laut mengarah ke daratan.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!