MAKASSAR - Seorang bayi berusia empat tewas setelah dilempar dari atas gedung berlantai tiga oleh monyet, setelah sebelumnya kedua orangtua bayi tersebut diserang sekelompok monyet.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Dunka, yang terletak di dekat Distrik Bareilly, Negara Bagian Uttar Pradesh, India.
BACA JUGA:
Dikutip dari Sputnik News 20 Juli, peristiwa tersebut terjadi saat Nirdesh Upadhyay dan istri serta bayi laki-lakinya tengah berjalan di teras rumah mereka. Sang ayah menggendong anak itu di pelukannya.
Tiba-tiba, sejumlah kera hadir entah dari mana dan menyerang keluarga tersebut. Ketika Nirdesh mencoba berlari menuju tangga, bocah itu jatuh dari tangannya. Seekor monyet segera meraih bayi itu dan melemparkannya dari atap. Bayi malang tersebut meninggal di tempat.
Kepala Konservator Hutan Bareilly Lalit Verma menjelaskan bahwa insiden itu dilaporkan Jumat lalu dan tim departemen kehutanan dikirim untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah tersebut.
Diketahui, kera rhesus, secara umum, merupakan spesies yang tidak berbahaya dan hidup damai dalam gerombolan.
Karena manusia pada umumnya memberi makan monyet-monyet ini, mereka mulai kehilangan rasa takut dan menyerang manusia saat lapar dan terkadang marah, jelas peneliti ekologi Asmita Sengupta dari Ashoka Trust for Research in Ecology and the Environment kepada Reuters.
Gadis berusia lima tahun dibunuh monyet
Akibatnya, seringkali pertemuan monyet-manusia berubah menjadi tragis. Di India, kera rhesus berwajah merah telah menyebarkan malapetaka, merampas makanan dan telepon genggam, membobol rumah dan meneror orang; insiden seperti itu tersebar luas di India dan dilaporkan setiap hari.
Mengutip Dailymail, seorang gadis berusia lima tahun dibunuh oleh monyet di Desa Bichpuri, Distrik Bareilly, pada bulan Februari.
Pada Bulan Januari, seorang bayi dengan usia tiga bulan bernama Prince meninggal ketika dia diseret oleh seekor monyet dan dibuang ke tangki air. Insiden itu terjadi di Gadhi Kalanjari di Distrik Baghpat Uttar Pradesh.
Banyak negara bagian India, termasuk Uttar Pradesh, telah menyosialisasikan sterilisasi bedah untuk monyet rhesus, yang bertujuan untuk membatasi populasi mereka yang terus meningkat dan mendapatkan solusi yang mungkin untuk meningkatnya laporan kekerasan simian. Namun, langkah itu terbukti sia-sia.
Pada 2019, pemerintah India juga mempertimbangkan cara alternatif untuk mengendalikan populasi kera. Imunokontrasepsi merupakan teknik yang melibatkan pemberian vaksin yang menciptakan respon imun sementara terhadap protein atau hormon penting untuk reproduksi, sehingga menjadikan kera tidak subur. Namun, program ini mengalami beberapa kendala dan gagal mencapai tujuannya.