MAKASSAR - Ketua tim pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir mengungkapkan adanya teror terhadap kliennya usai dugaan ujaran kebencian soal Kalimantan tempat jin buang anak viral. Pengancaman dilakukan melalui media sosial.
"Di WhatsApp-WhatsaApp (teror yang diterima, red)," ujar Herman kepada wartawan, Jumat, 28 Januari.
BACA JUGA:
Menurutnya, hampir setiap hari Edy Mulyadi menerima teror. Teror ini berdampak dengan ketidaknyamanan Edy Mulyadi.
"Sampai pak Edy itu ada dua nomor handphonenya dimatikan. Nggak berani, setiap hari ada yang nelepon dia seribu orang," ungkapnya.
Narasi dan video pengancaman
Menurut Herman, pengancaman dilakukan dengan mengirimkan narasi hingga video. Semuanya disebut pengacara Edy Mulyadi mengandung unsur kekerasan.
"Dia mau potong babi, potong kelinci sudah, disampaikan pak. Tidak usah lah, ada video-videonya WhatsAppnya, ancamannya," katanya.
Hari ini, Edy Mulyadi tidak menghadiri pemanggilan pemeriksaan. Edy Mulyadi diperiksa mengenai dugaan ujaran kebencian.
Edy Mulyadi diduga melakukan penghinaan kepada seluruh warga Kalimantan karena pernyataannya yang menyebut Kalimantan sebagai ‘tempat jin buang anak'.
Namun, setelah ramai, sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama ini pun meluruskan konteks kalimat tersebut. Menurutnya, istilah tersebut sudah biasa digunakan oleh warga Jakarta untuk menggambarkan lokasi yang jauh.