Bersiap-siap, Edy Mulyadi Sediakan Baju Bekal Jika Ditahan Polisi
Edy Mulyadi memenuhi panggilan Bareskrim Polri dalam kasus dugaan ujaran kebencian soal Kalimantan /FOTO: RIZKY ADYTIA-VOI

Bagikan:

MAKASSAR - Edy Mulyadi memenuhi panggilan pemeriksaan kasus ujaran kebencian atas pernyataannya terkait Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Edy Mulyadi sudah menyediakan bekal baju dalam tas kantong warna kuning karena menduga akan ditahan polisi usai pemeriksaan. 

“Gue bawa ginian nih,” kata Edy Mulyadi menunjukkan tote bag warna kuning kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, 31 Januari.

Selanjutnya Edy Mulyadi angkat suara mengenai pernyataan minta maaf kepada warga Kalimantan, penolakannya terhadap pemindahan Ibu Kota Negara baru ke Kaltim hingga sumber daya Kalimantan yang dieksploitasi tanpa memberikan keuntungan bagi masyarakat Kalimantan. 

"Iya saya menduga (langsung ditahan, red). tapi saya tidak berharap," ujar Edy Mulyadi soal firasatnya. 

Dinilai buang-buang duit

Secara tegas, Edy Mulyadi menolak perpindahan Ibu Kota Negara karena dinilai akan membuang-buang banyak duit. 

“Tetap menolak IKN kerena IKN banyak kajian, yang penting soal tidak tepat waktunya duit yang segitu banyaknya harusnya buat menyejahterakan rakyat, buat pembangunan ekonomi nasional, buat  memompa ekonomi dalam negeri,” kata Edy Mulyadi.

IKN menurut Edy Mulyadi bakal memperparah ekologi di Kalimantan yang sudah rusak. Disinggung banyaknya lokasi bekas galian tambang tanpa rehabilitasi lahan. 

“Mohon maaf banget selama puluhan tahun Kalimantan itu dieksploitasi habis-habisan, sudah berapa miliar ton batu bara diangkut, sudah berapa hektare itu hutan-hutan ditebas, diangkut, sudah berapa ribu atau juta hektare lahan lahan milik adat dirampas?” kata dia.