MAKASSAR - Pada perdagangan hari ini, Senin 24 Januari, Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya setelah menguat 0,49 persen menjadi 6.726,373 sepanjang pekan lalu.
Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 1,22 persen menjadi Rp8.463,010 triliun dari Rp8.360,735 triliun pada penutupan pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan mencatatkan perubahan sebesar 0,13 persen menjadi Rp11,516 triliun dari Rp11,531 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
BACA JUGA:
-
| EKONOMI
IHSG Setelah Libur Imlek Diperkirakan Menguat, Berikut Rekomendasi Sahamnya
02 Februari 2022, 08:31 -
| EKONOMI
IHSG Senin Berpotensi Menguat, Ini Deretan Saham yang Direkomendasikan
12 Februari 2024, 07:07 -
| BERITA
IHSG Senin Diperkirakan Berbalik Menguat, Berikut 3 Saham yang Direkomendasikan
06 Desember 2021, 08:02
Perubahan turut terjadi di rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 4,65 persen menjadi 1.302.330 transaksi dari 1.365.875 transaksi pada penutupan pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan sebesar 5,49 persen menjadi 17,731 miliar saham dari 18,761 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Kenaikan jangka pendek terus berlanjut
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan kenaikan jangka pendek dalam pergerakan IHSG masih terlihat akan berlanjut. Hal ini juga ditopang oleh rentang konsolidasi yang telah digeser ke arah yang lebih baik sehingga peluang IHSG masih cukup besar untuk meraih rekor tertinggi sepanjang masanya Kembali.
"Tercatatnya capital inflow secara ytd yang mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia serta kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir juga turut menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG," tulis William dalam risetnya.
William memprediksi IHSG berpotensi bergerak di zona hijau dengan rentang 6.606 hingga 6.743 hari ini. Sedangkan saham-saham yang dapat dicermati menurut Indosurya Sekuritas di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).