MAKASSAR - Sambil menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan kedua orang tua AP, gadis cilik yang dicungkil matanya untuk korban pesugihan (ilmu hitam), Polres Gowa memutuskan untuk selidiki kematian kakak AP, DN.
Dalam mengungkap kematian DN, Polres Gowa mendapat bantuan dari Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjalankan autopsi terhadap jasad DN.
BACA JUGA:
Autopsi dilakukan untuk mengungkap kematian DN yang janggal. Ya, DN dilaporkan meninggal karena dicekoki air garam oleh kedua orangtuanya. Tentu saja kabar itu menambah kecurigaan pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya. Serta membuktikan apakah benar kedua orang tua AP dan DN berbuat keji atas dasar ilmu hitam.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk melakukan autopsi terhadap jasad kakak AP.
Menurut AKP Mangatas, sebelumnya DN telah dimakamkan oleh keluarganya.
"Kita koordinasi dengan RS Bhayangkara untuk melakukan autopsi. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban (DN)," tuturnya, kepada wartawan, Senin 13 September.
Hasil tes kejiwaan belum diterima
Mangatas mengatakan, autopsi diperlukan untuk menjawab pertanyaan publik mengenai kejadian naas tersebut.
"Karena kan selama ini banyak yang bilang macam-macam informasi yang beredar (DN meninggal karena dicekoki air garam). Sehingga untuk menjelaskan itu, rumah sakit yang akan menjelaskan (autopsi)," urainya melanjutkan.
Sementara itu, hasil tes kejiwaan kedua orangtua korban, HAS (43) dan TAU (47), belum diterima pihak Polres Gowa.
Namun, Mangatas mengungkapkan HA dan TAU masih berada di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
"Belum ada hasil tes psikologi. Dia (HAS dan TAU) masih ada di rumah sakit," pungkasnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!