Sasar 3.000 Orang, Kawasan Pelabuhan Makassar Jadi Area Wajib Vaksin COVID-19
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Kawasan Pelabuhan Makassar menjadi area wajib vaksinasi COVID-19 dengan sasaran 3.000 orang sekaligus pemberian sembako yang bersumber dari program tanggung jawab sosial perusahaan BUMN.

Dirut PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Prasetyadi di Makassar, Selasa, 03 Agustus menjelaskan penerapan kawasan Pelabuhan Makassar yang menjadi area wajib vaksinasi COVID-19 sudah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Lantamal VI, dan semua pemangku kepentingan Pelabuhan Makassar.

Target vaksinasi COVID-19 adalah setiap instansi yang menjadi pemangku kepentingan pelabuhan dan para pengguna jasa di Pelabuhan Makassar.

"Mereka wajib mengikuti vaksinasi sebagai komitmen untuk menekan laju penyebaran virus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Pelabuhan Makassar," katanya dikutip Antara, 3 Agustus.

Pelaksanaan vaksinasi gratis dengan target 3.000 orang itu, lanjut dia, sudah dimulai pada Rabu, 28 Juli, hingga total target itu tercapai.

Vaksinasi itu untuk para sopir truk, pengendara ojek daring, Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), dan buruh pelabuhan yang akan beraktivitas atau masuk Pelabuhan Makassar.

“Demi mendukung hal tersebut, deklarasi ini digelar sebagai pernyataan komitmen yang kuat dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan vaksinasi bagi masyarakat ,terutama yang beraktivitas di Pelabuhan Makassar,” kata dia.

Siapkan 3.000 paket sembako

Berkaitan dengan hal tersebut, pelaksanaan vaksinasi pemangku kepentingan Pelabuhan Makassar bekerja sama dengan Lantamal VI dan KKP Makassar dalam menyediakan tempat vaksinasi di pelabuhan dan untuk memfasilitasi sekaligus memudahkan mereka divaksin.

Selain menyediakan fasilitas vaksinasi gratis, Pelindo IV juga menyiapkan 3.000 paket sembako yang akan langsung diberikan kepada para ojol, sopir truk, TKBM dan buruh pelabuhan yang sudah menjalani vaksinasi.

Prasetyadi mengatakan hal itu perwujudan dari tanggung jawab sosial BUMN.

Pihaknya juga turut merasakan beratnya dampak pandemi dihadapi sebagian para pihak yang selama ini mendukung kelancaran logistik dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Selatan.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!