Makassar—Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bantuan sosial (bansos) yang dianggarkan pemerintah untuk keluarga miskin terdampak pandemi COVID-19 telah dicairkan tepat waktu.
Pemerintah, kata dia akan terus menggenjot pencairan dana dalam semester kedua tahun 2021 agar sesuai jadwal. Sri Mulyani juga menjelaskan untuk program keluarga harapan (PKH) telah dicairkan sebesar Rp28,32 triliun.
BACA JUGA:
Uang itu akan diterima oleh 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) per bulan April 2021. Sedangkan bulan Juni hingga Juli telah mencapai Rp15,79 triliun. Menurut Sri Mulyani sisanya akan diberikan sampai Desember.
"Ini on track dan selalu tepat waktu. Bahkan kita selalu mengumpulkan dalam tiga bulan dan dibayarkan di depan," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu, 17 Juli.
Bansos lain juga telah berjalan dan dicairkan sesuai jadwal. Di antaranya, kartu sembako bagi 18,8 juta KPM dengan anggaran Rp40,31 triliun di bulan Januari hingga Maret, yang total penerimanya baru 15,9 juta.
Pemerintah genjot penyaluran
Meskipun belum seluruhnya, Sri mengatakan pemerintah menjamin Kementerian Sosial sanggup menggenjot pencairan hingga 100 persen. Para penerima bantuan akan mendapat Rp200 ribu per bulan.
"Hari ini sudah dicairkan Rp24,11 triliun atau 59,8 persen dari total anggaran Rp40,31 triliun program kartu sembako," tuturnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan program bantuan sosial tunai (BST) yang diperuntukkan bagi 10 juta KPM di mana masing-masing mendapatkan Rp300 ribu per bulan hingga bulan Juni baru diterima oleh 9,6 juta KPM.
Adapun anggaran per bulannya mencapai Rp2,89 triliun, dengan total dana yang dialokasikan sebesar Rp18,08 triliun.
"Artinya untuk enam bulan ini ada 10 juta yang bisa dibantu dengan Rp300 ribu per bulan. Anggaran yang Rp18 triliun sudah dicairkan Rp12,31 triliun atau 68,1 persen ini yang akan kita tambahkan," jelasnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!