MAKASSAR - Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Padjalangi meminta aparat kepolisian yang bertugas melaksanakan pelarangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 di lapangan mengutamakan pendekatan persuasif terhadap masyarakat. Langkah itu guna menghindari kesalahpahaman petugas saat mencegah warga mudik.
"Jangan sampai ada gesekan dengan masyarakat, jika perlu lakukan pendekatan dengan kultur budaya setiap daerah yang akan dituju. Yang menuju Pulau Jawa dan Sumatera pasti berbeda," ujar Andi Rio, Jumat, 7 Mei.
BACA JUGA:
Selain itu, kepolisian juga diminta dapat mengatur arus lalu lintas bagi para pengendara yang hendak putar balik. Aparat, harus mengantisipasi penumpukan jumlah kendaraan, terlebih di rest area ketika hendak kembali ke rumah masing-masing.
"Kepolisian harus mengantisipasi hal itu, langkah ini upaya menghindari kelelahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," jelas Andi.
Politikus Partai Golkar itu berharap, masyarakat dapat mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan mudik Lebaran demi perlindungan keluarga masing-masing. Sebab, menurutnya, kehadiran pemudik justru membuat kekhawatiran akan penyebaran COVID-19.
"Jangan sampai Indonesia seperti Malaysia dan India yang mengalami ledakan jumlah penyebaran COVID-19 secara signifikan," tandas Andi.
Telah menindak 1.258 kendaraan
Diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat, telah menindak 1.258 kendaraan pemudik pada hari pertama kebijakan larangan mudik dalam Operasi Ketupat Jaya 2021, di 14 pos Penyekatan dan 17 pos pengecekan (check point), tanggal 6 Mei 2021. Pelanggar diminta putar balik kendaraan.
"Total kendaraan yang diputar balik untuk Polda Mertro Jaya 1.258," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, Jumat, 7 Mei.
Dikatakan Yusri, petugas menindak enam sepeda motor dan 11 mobil penumpang dengan jumlah 17 kendaraan, di 17 lokasi pos check point.
"Kemudian, di 14 pos penyekatan, sepeda motor enam, mobil penumpang 954, bus 175, jumlah 1.241. Sehingga totalnya 1.258 (pos check point dan pos penyekatan)," ungkapnya.
Artikel ini pernah tayang di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!