MAKASSAR - Bupati Bantaeng Ilham Azikin telah menjalankan vaksinasi COVID-19 saat sedang berpuasa, sekaligus memberi contoh bahwa vaksinasi di bulan puasa pun bukanlah suatu hal yang merusak dan menghambat ibadah puasa.
"Vaksin sangat membantu kita untuk meningkatkan daya imun dan bukan sesuatu yang merusak dan menghambat puasa," kata Bupati Bantaeng Ilham Azikin, saat dihubungi dari Makassar, Senin 19 April.
BACA JUGA:
Ia dihubungi untuk memberi penjelasan terkait dampak vaksinasi COVID-19 di bulan puasa, karena sudah mengalaminya pada suntikan vaksin dosis kedua yang dilakukan dalam keadaan berpuasa pada 13 April 2021 atau hari pertama Ramadhan 1442 Hijriah.
"Alhamdulillah tidak ada efeknya, tidak ada yang spesial, efeknya sih lapar tapi kan lagi puasa. Saya vaksin di jadwal vaksin kedua bertepatan Ramadhan, yang motivasinya vaksin ini penting dan ini menjadi bagian pencerahan kepada masyarakat," kata Ilham Azikin.
Ilham Azikin telah menjalani suntik vaksin dosis pertama pada 16 Maret 2021 lalu, kemudian berselang 27 hari, ia kembali mendapat suntikan vaksin dosis ke-2 bersama istri dan beberapa Kepala OPD Kabupaten Bantaeng.
Berikan contoh untuk masyarakat
Selain karena ingin memberikan contoh ke masyarakat dalam pelaksanaan suntik vaksin saat puasa, Ilham mengakui bahwa cukup sibuk melakukan perjalanan dinas dalam rangka menyetir roda pemerintahan.
Aksi yang diambil Ilham Azikin didasarkan pada arahan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah memperbolehkan pelaksanaan vaksinasi selama puasa sesuai fatwa nomor 13 tahun 2021. Fatwa ini dikeluarkan untuk mengantisipasi keraguan masyarakat disuntik vaksin saat sedang menjalankan ibadah puasa.
Termasuk bagi para lansia sebagai kelompok prioritas yang diinstruksikan Kementerian Kesehatan untuk dilakukan vaksinasi, Ilham Azikin mengatakan bahwa Pemkab Bantaeng menyiapkan berbagai komponen-komponen yang dapat menarik perhatian dan mendorong para lansia untuk disuntik vaksin.
Saat ini, Pemkab Bantaeng sedang menggenjot cakupan vaksinasi melalui program satu guru satu lansia sebagai kelompok yang diprioritaskan. Guru disiapkan untuk pembukaan sekolah tatap muka Juni-Juli mendatang, sementara lansia dianggap sebagai kelompok rentan tertular dan menularkan virus corona.
"1 guru 1 lansia saat ini sedang berlangsung. Setiap guru harus membawa satu orang, yah minimal orang terdekatnya. Jadi ini kita jalankan dulu sambil kita merumuskan kembali komponen-komponen mana lagi yang bisa menyukseskan capaian vaksinasi bagi lansia," urainya.
Ilham mengharapkan kerja sama masyarakat dengan pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk memutus laju COVID-19, apalagi jumlah kasus di Sulawesi Selatan secara umum terlihat semakin melandai.
"Jadi vaksin itu penting, bermanfaat bagi kita. Jika melihat tren kasus telah jauh sangat menurun. Jadi dalam proses vaksinasi ini, kami berharap masyarakat memberi perhatian bagi para orang tua agar dapat ikut vaksinasi. Kita juga harus bertanggungjawab atas kesehatan orangtua kita," kata Ilham.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!