PLN Sulselrabar Selenggarakan Simulasi Peralatan Proteksi Kebakaran dan Tanggap Teror Bom
Simulasi peralatan proteksi kebakaran dan simulasi ancaman bom serta ancaman terorisme oleh PLN Sulselrabar. (Foto: Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselbar mengadakan simulasi peralatan proteksi kebakaran (fire drill) dan tanggap darurat teror bom bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Makassar serta Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.

Simulasi tersebut diikuti oleh pegawai dan tenaga alih daya seperti security dan cleaning service dalam rangka menciptakan zero accident serta mengantisipasi ancaman bom, dan terorisme, kegiatan tersebut diadakan di Halaman Kantor UP2D Makassar, Senin 12 April.

Dalam simulasi ini, turut hadir General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid yang diwakili oleh Pejabat Pengendali K3, Keamanan dan Lingkungan PLN Sulselrabar Bachrun Machmud serta Danden Gegana, AKBP Sahruna Nasrun dan Kompol Mursalim Ps Kabag Ops Sat Brimob Polda Sulsel.

Bachrun Machmud menyatakan kesiapannya untuk mengawal komitmen K3 dalam penerapan kegiatan operasional kelistrikan sehari-hari, termasuk dalam kesiapan peralatan dan memastikan aset-aset PLN aman.

“Acara ini digelar agar seluruh insan PLN dari berbagai jenjang memiliki kesigapan dan kompetensi untuk menggunakan peralatan proteksi kebakaran serta mampu melakukan mitigasi pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu-waktu,” ujar Bachrun.

Terus berupaya mendisiplinkan K3

PLN berupaya untuk terus membudayakan disiplin K3. Oleh sebab itu, dalam mendisiplinkan budaya tersebut, PLN secara rutin menyelenggarakan simulasi peralatan proteksi kebakaran dan simulasi ancaman bom serta ancaman terorisme.

Beberapa simulasi yang dilaksanakan berupa latihan tanggap darurat kriminal, terorisme, dan ancaman bom yang melibatkan 25 personil satuan gegana dengan karyawan dan satuan pengaman PLN yang tergabung dalam latihan dan detail penggunaaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Dalam acara tersebut, AKBP Sahruna Nasrun berharap simulasi ini akan menguji, mengevaluasi serta memahami kondisi darurat dan gangguan sehingga ke depannya PLN mampu melakukan pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu-waktu.

"Kami berharap dengan simulasi ini dapat menguji,mengevaluasi serta memahami kondisi darurat dan gangguan sehingga ke depannya PLN mampu melakukan pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu - waktu dalam menanggapi aksi teror dan dapat terus bersinergi dengan Brimob," ujarnya.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!