MAKASSAR - Polda Sulawesi Barat terus mengintensifkan pengawasan stok dan harga minyak goreng di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di daerah tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Syamsu Ridwan, Rabu 30 Maret menjelaskan, pengawasan harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan harga menjelang Ramadhan di daerah itu.
"Jajaran Polda Sulbar terus mengintensifkan pemantauan ketersediaan stok dan harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di seluruh satuan kewilayahan," ujar Syamsu Ridwan.
Kelangkaan minyak goreng dimanfaatkan pihak lain
Pengawasan harga dan stok kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng juga diutarakan Kapolres Mamuju Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi Amri Yudhy yang telah memerintahkan anggotanya untuk turun langsung ke pasar-pasar, kios dan toko penyedia minyak goreng.
"Kelangkaan minyak goreng terkadang dimanfaatkan oleh spekulan melakukan penimbunan sehingga minyak goreng tinggi dan langka di pasaran," terang Amri Yudhy.
"Mengantisipasi adanya pedagang nakal yang melakukan penimbunan barang, kami telah memerintahkan personel untuk melakukan pengawasan ke pusat-pusat perbelanjaan," tambahnya.
Dari hasil pemantauan dan pengecekan, pedagang yang melakukan penimbunan minyak goreng tidak ditemukan.
Dari hasil pemantauan, harga minyak goreng yang dijual di sejumlah pasar dan toko di Kabupaten Mamuju Tengah, berada pada kisaran Rp15.000 hingga Rp30.000 per liter.
"Kami ingatkan kepada para pedagang agar jangan melakukan penimbunan minyak goreng karena hal tersebut dapat dipidanakan," tegas Amri Yudhy.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.