MAKASSAR - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengungkapkan kesiapannya untuk membahas masalah Krimea dan pengakuan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk dengan Rusia, setelah pihak Ukraina mendapatkan jaminan keamanan.
"Ini adalah situasi yang sangat sulit bagi semua orang. Untuk Krimea, Donbass, dan untuk semua orang. Untuk menemukan jalan keluar, Anda harus mengambil langkah pertama ini, yang telah saya sebutkan: jaminan keamanan, akhiri perang," jelasnya dalam sebuah wawancara dengan perusahaan TV dari negara-negara Eropa dan dari Ukraina, mengutip TASS 22 Maret.
BACA JUGA:
Presiden Zelensky menegaskan lebih jauh, dirinya siap untuk membahas masalah tersebut pada saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, jika pertemuan kedua pemimpin terealisasi.
"Saya siap mengangkat masalah ini pada pertemuan pertama dengan Presiden Rusia, itu relevan, penting bagi kami," tandas Presiden Zelensky.
Sebelumnya diberitakan, Kremlin menyebutkan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina belum membuat kemajuan yang signifikan Hari Senin, sementara itu menjadi dasar untuk pembicaraan presiden kedua negara.
Ukraina tidak akan menyerah
Moskow menuduh Kyiv menghentikan pembicaraan damai dengan membuat proposal yang tidak dapat diterima oleh Rusia. Sementara, Ukraina mengatakan bersedia untuk bernegosiasi, tetapi tidak akan menyerah atau menerima ultimatum Rusia.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan melalui panggilan konferensi, kemajuan signifikan dalam pembicaraan masih harus dibuat, agar ada dasar bagi kemungkinan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Bagi kami untuk berbicara tentang pertemuan antara kedua presiden, pekerjaan rumah harus dilakukan. Pembicaraan harus diadakan dan hasilnya disepakati," kata Peskov, melansir Reuters.
"Belum ada kemajuan yang signifikan sejauh ini," tandas Peskov.