Minta Barat 'Berhenti Bermain' dengan Rusia dan Jatuhkan Sanksi Lebih Keras untuk Moskow, Presiden Zelensky Ingin Akhiri Perang
Presiden Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Commons/President Of Ukraine)

Bagikan:

MAKASSAR - Presiden Volodymyr Zelensky mendesak Barat untuk berhenti bermain-main dengan Rusia dan memberikan sanksi lebih keras bagi Moskow, untuk menyelesaikan perang tidak masuk akal di Ukraina.

Selain itu, Presiden Zelensky menyatakan negaranya akan tetap merdeka. Satu-satunya pertanyaan adalah, berapa harga yang harus dibayarkan.

Dalam beberapa hari terakhir, kritik Presiden Zelensky terhadap Barat meningkat, ketika Uni Eropa perlahan bergerak menuju kemungkinan embargo minyak Rusia. Dan, ketika ribuan pasukan Rusia mencoba mengepung dua kota utama di timur Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Tiga bulan setelah invasinya ke Ukraina, Rusia sudah menyetop serangannya di ibu kota Kyiv dan berusaha untuk mengonsolidasikan kendali atas wilayah Donbas timur industri, di mana ia telah mendukung pemberontakan separatis sejak 2014.

Titik balik potensial dalam perang

Analis militer Barat melihat pertempuran Sievierodonetsk dan Lysychansk sebagai titik balik potensial dalam perang, setelah pergeseran momentum menuju Rusia menyusul penyerahan garnisun Ukraina di Mariupol pekan lalu.

"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan rusak. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kita untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kita ini," ujar Presiden Zelensky dalam pidato larut malam pada Hari Kamis, melansir Reuters 27 Mei.

"Peristiwa bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," tegasnya.

Presiden Zelensky mengeluh mengenai ketidaksepakatan di dalam Uni Eropa tentang sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, mempertanyakan mengapa beberapa negara diizinkan untuk memblokir rencana tersebut.

Diketahui, Uni Eropa tengah membahas putaran keenam tindakan hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah seperti itu memerlukan kebulatan suara. Namun, Hungaria menentang gagasan itu untuk saat ini, dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.