Meski Dapat Penentangan dari Amerika, Jokowi Tetap Undang Rusia ke KTT G20, Denny Siregar: Keren Presiden Gua, Engga Ada Takut-takutnya
Jokowi dan Biden di KTT COP26 Skotlandia, Senin 1 November. (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bagikan:

MAKASSAR - Pegiat media sosial Denny Siregar memberi apresiasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tetap mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan KTT G20 di Bali. Dia menyatakan langkah yang diambil Jokowi cukup berani.

Selain Putin, Indonesia juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Keren nih Presiden gua.. Gada (enggak ada -red) takut-takutnya," kata Denny dalam akun Twitternya, Jumat 6 Mei.

Jokowi tetap mengundang Putin di tengah kecaman Amerika Serikat (AS) dan anggota G7. Presiden AS, Joe Biden telah memberikan pernyataan menentang kehadiran Rusia tetapi menyambut baik kehadiran Ukraina.

Sebelumnya, Jokowi menyebutkan Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang. Rencana kehadiran Putin diperoleh Jokowi setelah keduanya menjalin komunikasi melalui sambungan telepon pada Kamis, 28 April, malam WIB.

"Dalam kesempatan tersebut Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir," ujar Jokowi, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 29 April.

KTT G20 sebagai katalisator ekonomi internasional

Jokowi memahami KTT G20 menjadi katalisator ekonomi dunia. Jika membicarakan pemulihan ekonomi dunia, kata dia, maka ada dua hal besar yang mempengaruhi saat ini, antara lain pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina.

Maka dari itu Jokowi juga menghubungi Zelensky. Dia mengundang Ukraina hadir dalam KTT G20 mendatang.

"Saya mendapat update perkembangan situasi saat ini di Ukraina. Dalam perbincangan itu ada pembahasan bantuan dari Indonesia. Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri, Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," ujar Jokowi.

Jokowi menekankan Indonesia memberi dukungan penuh terhadap upaya rekonsiliasi konflik antara Rusia dengan Ukraina. Dia menyatakan Indonesia siap terlibat dalam proses damai antara Rusia dan Ukraina.

"Saya kembali menekankan pentingnya, perang segera diakhiri dan solusi damai saya tekankan dapat terus dikedepankan," tandasnya.