Berita Perang Rusia-Ukraina: Presiden Zelenskiy Hendak Pastikan Dialog Langsung dengan Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin (Sumber: Kremlin.ru) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (Facebook Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy). (Kolase/VOI)

Bagikan:

MAKASSAR - Para pejabat Ukraina yang melakukan negosiasi dengan rekan-rekan mereka dari Rusia, diberi mandat untuk memastikan pembicaraan langsung antara para pemimpin negara yang mampu membawa perdamaian, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu malam.

Putaran berikutnya dari pembicaraan tentang perang di Ukraina antara kedua tetangga itu dijadwalkan pada Senin pagi, lewat tautan video. Meskipun para pejabat sudah memberikan penilaian optimis akhir-akhir ini, hasil positif dari negosiasi belum datang.

Serukan pembicaraan langsung antara Zelenskiy dan Putin

Ukraina telah berulang kali mengharapkan pembicaraan langsung antara Presiden Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menunjuk pemimpin Rusia sebagai orang yang membuat semua keputusan akhir.

"Delegasi kami memiliki tugas yang jelas, melakukan segalanya untuk memastikan pertemuan para presiden. Pertemuan yang saya yakin orang-orang tunggu," kata Presiden Zelenskiy dalam pidato video hariannya, melansir Reuters 14 Maret.

"Jelas ini adalah cerita yang sulit. Jalan yang sulit. Tapi jalan ini diperlukan. Dan tujuan kami adalah agar Ukraina mendapatkan hasil yang diperlukan dalam perjuangan ini, dalam pekerjaan negosiasi ini. Diperlukan untuk perdamaian. Dan untuk keamanan," paparnya.

Sementara itu, Rusia telah menyebutkan sebelumnya bahwa Kremlin tidak akan menolak pertemuan semacam itu, untuk membahas masalah 'spesifik', tetapi belum ada rincian lebih lanjut.

Pada Hari Minggu, rentetan rudal Rusia menghantam pangkalan besar Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia, menewaskan 35 orang dan melukai 134, dalam eskalasi perang di barat negara itu saat pertempuran berkecamuk di tempat lain.

Ukraina tidak menyerah dalam konflik

Ukraina telah mengatakan sebelumnya, pihaknya bersedia untuk bernegosiasi dengan Rusia, tetapi tidak menyerah dalam konflik tersebut. Ribuan orang tewas dan lebih dari 2,5 juta orang mengungsi sejak perang dimulai pada 24 Februari lalu.

Sementara, tiga putaran pembicaraan antara kedua belah pihak di Belarusia, terakhir Senin lalu, telah difokuskan terutama pada isu-isu kemanusiaan dan menyebabkan pembukaan terbatas beberapa koridor bagi warga sipil untuk menghindari pertempuran.

Diketahui, Presiden Putin mengatakan pada Hari Jumat pekan lalu, ada beberapa 'perubahan positif' dalam pembicaraan tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sehari sebelumnya, pembicaraan antara menteri luar negeri Rusia dan Ukraina tidak menghasilkan kemajuan nyata menuju gencatan senjata Kamis lalu, tetapi analis mengatakan fakta mereka bertemu, membuka jendela untuk mengakhiri perang.