Bagikan:

JAKARTA - Kremlin mengatakan masih terlalu dini untuk membahas potensi format perundingan perdamaian empat arah yang diusulkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Zelenskiy mengatakan kepada kantor berita Associated Press dalam wawancara, dirinya menyukai perundingan empat arah antara Amerika Serikat, Ukraina, Rusia dan Uni Eropa dan mengatakan akan “sangat berbahaya” bagi Washington dan Moskow untuk mengadakan perundingan mengenai penghentian perang di negaranya yang tidak melibatkan Kyiv.

Pernyataan Zelenskiy menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan Washington dan Moskow telah melakukan kontak mengenai Ukraina.

Trump tidak memberikan rincian, dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov seperti dikutip oleh kantor berita Interfax pada 27 Januari mengatakan kontak langsung antara Moskow dan pemerintahan Trump belum berlangsung.

"Sejauh ini, belum ada yang membahas secara serius kemungkinan kombinasi peserta dalam perundingan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dilansir Reuters, Senin, 3 Februari.“Sejauh ini, kami berasumsi bahwa presiden Ukraina tidak berhak mengadakan pembicaraan seperti itu,” katanya.

Moskow telah lama mengatakan fakta Zelenskiy tidak terpilih kembali tahun lalu ketika masa jabatan lima tahunnya berakhir – karena darurat militer diberlakukan.

Rusia menganggap Zelenskiy tidak memiliki kewenangan hukum untuk menandatangani perjanjian damai. Kyiv menolak sikap tersebut karena menganggapnya sebagai taktik tidak jujur ​​yang dirancang untuk mempersulit negosiasi.

Peskov mengatakan sulit juga untuk membahas kemungkinan format perundingan apa pun ketika dekrit tahun 2022 yang ditandatangani oleh Zelenskiy tetap berlaku yang melarang perundingan dengan Rusia selama Presiden Vladimir Putin masih berkuasa.

Moskow mengatakan keputusan tersebut harus dicabut.

“Membahas kemungkinan komposisi peserta (perundingan perdamaian) sementara keputusan tersebut masih berlaku mungkin merupakan hal yang terlalu sulit untuk dilakukan,” kata Peskov.

Putin dan Trump belum berbicara melalui telepon sejak pelantikan Trump. Peskov mengatakan kontak “tampaknya” direncanakan, tetapi tidak ada hal baru yang bisa dikatakan mengenai masalah tersebut untuk saat ini.

Dua sumber Rusia yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dipandang oleh Rusia sebagai tempat yang memungkinkan untuk pertemuan puncak antara kedua pemimpin tersebut.