KAL TNI AL Angkut Bantuan Logistik untuk Korban Gempa di Pulau Terluar Selayar

MAKASSAR - Kapal perang TNI AL Lantamal VI (KAL) Suluh Pari II-6-60 mengangkut bantuan logistik dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi di pulau-pulau terluar.

Melalui keterangan resminya yang diterima di Makassar, Jumat 17 Desember, Komandan KAL Suluh Pari II-6-60 Kapten Laut (P) Sahiadam menjelaskan bantuan logistik dari pemerintah daerah akan didistribusikan ke pulau terluar setelah dampak bencana gempa terjadi.

"KAL Suluh Pari sekarang sedang melaksanakan operasi keamanan laut dan SAR terutama membantu masyarakat Kepulauan Selayar yang terdampak bencana gempa bumi dan sulit dijangkau karena terletak sangat jauh dari Kota Selayar," jelasnya.

Kapten Sahiadam menyebutkan, kapal perang Lantamal VI jenis patroli cepat PC 36M yang bisa beroperasi di laut tersebut membawa bantuan logistik berupa bahan pokok dan kebutuhan darurat ke pulau terluar Selayar yang belum mendapatkan bantuan logistik akibat bencana gempa bumi.

"Kami membantu pemerintah setempat untuk mendistibusikan bantuan logistik kepada masyarakat di pulau-pulau Selayar yang terdampak gempa dan sulit dijangkau," ujarnya.

Sertakan 23 prajurit Lantamal VI

Kapten Sahiadam menjelaskan jika pihaknya juga membawa 23 prajurit Lantamal VI untuk memperlancar proses pendistribusian bantuan logistik dari pemerintah daerah untuk masyarakat terdampak gempa.

Dia mengungkapkan bahan logistik yang diangkut KAL Suluh Pari II-6-60 berupa tenda, makanan cepat saji, perlengkapan bayi, peralatan rumah tangga, tikar, dan air kemasan.

Gempa yang terjadi di 113 km Barat Laut Flores Timur - NTT di kedalaman 12 km bawah laut ini memberi dampak kerusakan rumah warga di beberapa pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar, antara lain di Pulau Kalaotoa, Pulau Madu, Pulau Bonerate dan Kecamatan Pasiranmu.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Ari, Kepala P3AP2KB Selayar Andi Masaile, Kepala BPBD Selayar Ahmad Ansar, serta sejumlah pejabat lainnya.