Nasihat ‘Dakwah’ Five Vi: Sungkem ke Orang Tua Memicu Syirik, Warganet Tepok Jidat

Makassar—Sungkem atau bersimpuh merupakan cara yang lazim kita ketahui sebagai bentuk penghormatan dalam budaya Indonesia, kepada bapak dan ibu kita atau lebih tepatnya orang tua. Namun apa jadinya jika bentuk penghormatan itu dianggap bisa menjerumuskan umat muslim ke dalam kesyirikan?

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan artis yang kini telah berhijab, Five Vi Rachmawati. Eks pemain film yang kerap berbusana seksi itu bilang jangan bersujud kepada orang tua.

Menurutnya, Allah lebih pantas mendapat sujud kita daripada orang tua. Hal tersebut diungkapkannya lewat konten Instagram.

Di sana, ia juga menukilkan hadist yang diriwayatkan Tirmidzi. "Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya."

Lalu apa tulisan lengkap Five Vi saat menjelaskan konten yang memicu kontroversi tersebut? Ini dia.

"Bismillah, Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.. Apakah begini cara berbakti pada orang tua? Bukankah Allah Robbul ‘alamin yang lebih pantas kita sembah dan sujud syukuri? Adakah ada perintah dari Allah dan RosulNya ajarkan? ataukah justru larangan? Agama berdasarkan dalil dari A-Qur’an dan Hadist, bukan dari perasaan (syahwat) dan akal, jangan sampai kita terjerumus pada kesyirikan, atau kekufuran terhadap nikmat Allah yang telah berikan pada kita, Nauzubillahiminzalik."

Tanggapan warganet

Terakhir, ia bilang kalau konten dakwah yang diunggahnya adalah nasihat bagi umat muslim.

"Nikmat berupa apapun itu, nikmat kemenangan, nikmat sukses, nikmat orang tua yg mendidik kita dengan baik, nikmat sehat, nikmat nafas, semua Allah Ar Razak Yang Pemberi nikmat. Nasehat bagi diri saya, brothers and sisters in Islam, Wallahua’lam Bissoab," tandasnya.

Dikutip dari ERA.id, netizen pun menanggapi. "Semangat mb, tugas kita hanya menyampaikan yg benar, tetap istiqomah," tulis ibrahim*****.

"Kebanyakan artis2 yg sdh hijrah skrg..menjadikan Islam terasa menjadi kaku..memahami ayat secara tekstual sj bukan dgn cara kontekstual. Merasa islamnya sdh benar padahal ilmu mereka jg masih cetek..harusnya kalau hijrah..perbanyak pelajari aqidah..bukan malah menggurui..cuma baru tau 1 atau 2 ayat..tp rasanya sdh seperti penceramah..yg berkaliber dunia..tepok jidat!!!!!" tulis

hjindr*****.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!