MAKASSAR - Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan bahwa vaksin Moderna yang telah didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di provinsi itu dikhususkan untuk tenaga kesehatan prioritas atau para medis dan tenaga pendukung yang merawat, berdampingan dan berinteraksi langsung dengan pasien COVID-19.
"Masih banyak belum dapat, karena vaksin terbatas. Makanya diharapkan vaksin ini diarahkan ke nakes (tenaga kesehatan) prioritas. Maksudnya mereka yang setiap hari kontak dengan pasien COVID-19, selebihnya kepada penunjang yang juga terlibat dan kontak dengan pasien COVID-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Muhammadong di Makassar, Kamis 26 Agustus.
Ia memastikan bahwa vaksin moderna yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan itu merupakan dosis ketiga dan sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota.
Masih ada keraguan karena gejala pasca vaksinasi
Hanya saja, kata Muhammadong, dalam pelaksanaan vaksinasi Moderna masih ditemui sejumlah kendala seperti masih adanya keraguan terhadap vaksin moderna sehingga menimbulkan penolakan untuk divaksin. Keraguan pun bukan tanpa alasan, karena cukup banyak tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin Moderna menyampaikan keluhannya.
Muhammadong mengungkapkan pihaknya menerima laporan bahwa sejumlah tenaga kesehatan merasakan demam usai divaksin jenis moderna dan pembengkakan pada bagian yang telah disuntik.
Namun hal ini, kata dia, belum dianggap masuk kategori KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
"Kalau analisis medisnya lebih bagus kita dapatkan reaksi, berarti vaksin itu berfungsi dengan baik. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada laporan yang fatal usai divaksin moderna," tambah dia.
Sebelumnya, Provinsi Sulsel telah menerima jatah vaksin Moderna sebanyak 3.370 dosis dari pemerintah pusat yang dikhususkan bagi tenaga kesehatan.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!