MAKASSAR - Melalui Dinas Kesehatan, Sulawesi Selatan telah mengirim 40 sampel ke Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) di Jakarta untuk mengidentifikasi virus corona varian baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Nurul menyampaikan sampel tersebut diambil dari pasien di Rumah Sakit Plamonia Makassar dan lainnya.
"Kita sedang menunggu hasil 40 sampel yang sudah kita kirim pekan lalu. Paling cepat hasilnya keluar mungkin pekan depan," katanya.
Ia mengemukakan seluruh pihak, termasuk masyarakat harus waspada dengan varian baru COVID-19 sebab kasusnya telah ditemukan di beberapa wilayah Indonesia.
Maka dari itu, pihak Dinas Kesehatan terus melakukan tracing dan testing, apalagi sejumlah daerah diketahui mengalami pelonjakan kasus usai Hari Raya Idul Fitri. Maka penularan COVID-19 harus tetap diwaspadai.
"Makanya mesti diperhatikan kembali protokol kesehatan. Jangan pas melonjak pemerintah disalahkan," katanya.
Makassar sebagai hub Indonesia Timur cukup rentan
Nurul terus mengingatkan keberadaan COVID-19 di tengah-tengah masyarakat yang seolah menganggap virus corona tidak ada lagi. Sementara virus corona varian baru juga terus menjadi ancaman bagi seluruh daerah di Indonesia, khususnya Kota Makassar sebagai hub Indonesia Timur.
Terlebih, interaksi sosial mulai padat dan perkantoran telah membuka berbagai kegiatan kedinasan. "Semoga itu tidak jadi sumber penularan," tambah Nurul.
Selain itu, Nurul juga berharap peran serta seluruh Satgas COVID-19 hingga tingkat terkecil bisa berfungsi dengan baik, terus saling mengingatkan masyarakat untuk taat protokol kesehatan, menghindari kerumunan dan menjaga jarak.
"Kita berusaha merespon baik jika ada laporan dan keluhan menyerupai COVID-19 dan kemudian kita laporkan ke puskesmas masing-masing kemudian diperiksa. Apalagi isolasi mandiri dilakukan di rumah masing-masing," katanya.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!