Makassar—Anda ASN? Tentu boleh bersenang hati jika masuk dalam kategori ASN work from Bali (WFB). Nusa Dua, Badung, Bali, dipilih menjadi area lokasi ASN WFB.
Bagaimana pesonanya? Nusa Dua terletak di ujung bagian tenggara Pulau Bali, sekitar 40 km dari kota Denpasar. Di daerah elite seluas 350 hektar yang dikembangkan oleh BTDC (Bali Tourism Development Corporation) berdiri banyak hotel bintang 5 dan pusat konvensi dan tidak mengherankan, acara internasional sering diadakan di daerah ini.
BACA JUGA:
Situs Pemkab Badung mengungkapkan, sebenarnya, Nusa Dua adalah nama dari dua pulau kecil yang dipisahkan oleh pasir putih. Kawasan wisata ini diberlakukan untuk menjadi daerah pertama di Wilayah Asia-Pasifik yang mendapatkan “Green Globe”, yaitu sertifikat yang diberikan oleh Sertifikasi Green Globe untuk tempat wisata ramah lingkungan.
Bagi mereka yang ingin kemewahan dan kedamaian di ombak menghela napas, maka mengunjungi Pantai Nusa Dua adalah pilihan yang sangat tepat. Selain taman dan pengaturan area yang begitu rapi, pantai ini juga cemerlang dengan hamparan pasir putih seperti permadani mandi dan sutra biru.
Objek wisata di Badung
Dikutip dari situs Pemkab Badung, sejumlah objek wisata destinasi wisatawan bisa dikunjungi. Ada Pura Masceti Petitinget, Pura Pecuk Tedung ada juga Pantai Canggu.
Ada juga Waterblow. Sebuah Tebing Batu Tersembunyi yang Menakjubkan di Pantai Nusa Dua yang menciptakan "WaterBlow", melewati Bali Collection dan terletak dekat dengan Hotel Grand Hyatt. Kemudian Anda akan menemukan padang rumput yang luas, selanjutnya ikutilah jalan setapak.
Selain itu Anda bisa menikmati panorama di Tanah Wuk, Tirta Taman Mumbul Sangeh hingga Tanjung Benoa Sport.
Bali siap menyambut
Direktur Utama Kawasan Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali Abdulbar M. Mansoer menyatakan kesiapan menyambut program Work From Bali (WFB). ITDC yang berlokasi di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, dipilih sebagai lokasi untuk program WFB.
"Kami siap menyambut WFB. Sebagai kawasan yang telah ditetapkan pemerintah menjadi Green Zone atau kawasan bebas COVID-19 untuk mendukung berbagai program pemulihan pariwisata Bali," kata Mansoer saat dihubungi, Senin, 31 Mei.
Mansoer menyampaikan pihaknya sudah meningkatkan tata kelola kawasan berupa penyiapan infrastruktur, penyusunan dan implementasi SOP, serta sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Saat ini ITDC tengah menyelesaikan pemberian vaksinasi bagi seluruh pekerja pariwisata dan masyarakat desa penyangga kawasan The Nusa Dua.
"16 hotel di kawasan The Nusa Dua telah menyiapkan promo harga kamar dan paket meeting untuk mendukung program WFB, setara dengan hampir 4.800 kamar," imbuhnya.
Sementara, untuk hotel-hotel tersebut di antaranya Amarterra Villas Bali Nusa Dua, M Gallery Collection, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Grand Hyatt Bali, Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa, Nusa Dua Beach Hotel & Spa. Kemudian Mercure Bali Nusa Dua, Melia Bali, Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Merusaka Nusa Dua.
Ada juga The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa, Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Ayodya Resort Bali, Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Bali Nusa Dua Convention Center dan Bali Nusa Dua Hotel, Novotel Bali Nusa Dua Hotel, serta Renaissance Bali Nusa Dua Resort.
Selain itu, untuk standar protokol kesehatan di kawasan diterapkan sesuai dengan panduan pelaksanaan CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mulai dari pintu masuk sampai aktivitas wisatawan di dalam kawasan.
"Kami memastikan penerapan protokol kesehatan tersebut terlaksana meliputi kewajiban penggunaan masker, penyediaan fasilitas mencuci tangan, serta menjaga jarak (atau) physical distancing," jelas Mansoer.
Awal Ide Work From Bali
Pemerintah punya ide mengirim 25 persen aparatur sipil negara (ASN) untuk work from Bali alias bekerja dari Bali. Ide ini rencananya menyasar para ASN di bawah Luhut Binsar Panjaitan dan direalisasikan pada kuartal III tahun 2021. Apa pertimbangan kebijakan ini? Terpikirkah soal anggaran?
Jumlah 25 persen ASN itu adalah mereka dari tujuh kementerian yang berada di bawah kementerian yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Tujuh kementerian itu adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Investasi.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu mengatakan kebijakan ini dilakukan sebagai upaya mendongkrak pemulihan ekonomi Bali yang terdampak pandemi COVID-19. Hal paling sederhana yang terbayangkan pemerintah adalah peningkatan okupansi hotel.
"Lagipula kalau memang benar biaya akomodasi dihitung bulanan, katakanlah Rp3 juta atau Rp4 juta per bulan, satu kamar untuk akomodasi di Bali, saya kira itu bisa dibuat sedemikian rupa sehingga ASN itu secara bergantian, secara bergelombang sampai dengan akhir tahun melakukan work from Bali," kata Vinsensius.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!