Makassar--Banyak laki-laki yang tidak terbuka dengan perasaannya. Hal ini bisa jadi membuat Anda meragukan kelanjutan hubungan asmara Anda. Namun, apakah mungkin pria tidak merasa terbebani dengan menyimpa perasaannya sendiri?
Dilansir Today, Jumat, 14 Januari, pria sebenarnya ingin bicara tentang perasaannya. Namun, besar kemungkinan mereka menimbang kondisi tepat serta mengekspresikannya secara sadar. Nah, supaya pasangan Anda lebih terbuka pada Anda, berini caranya.
BACA JUGA:
Pria membutuhkan pengakuan dan umpan balik
Banyak pria merasa bahwa wanita sangat kritis terhadap mereka. Jika mereka terbuka, terlebih mengenai perasaannya, ada ketakutan dalam diri mereka untuk ditolak atau dipermalukan, sebab mereka tidak mau ditertawakan. Itulah kenapa, penting bagi Anda untuk tahu bahwa enggak terbuka mengenai perasaannya tidak melulu karena tidak cinta. Tetapi ia memerlukan pengakuan dan umpan balik agar merasa yakin Anda bisa menerimanya sebagaimana adanya.
Cobalah bersikap terbuka
Seperti poin sebelumnya, pria akan memberikan umpan balik yang setara saat Anda melakukannya. Dalam konteks keterbukaan, Anda dapat berinisatif untuk bersikap terbuka tentang pikiran dan perasaan Anda. Jika ia sudah percaya, maka perlahan-lahan ia akan mencoba bercerita tentang perasaan serta pikirannya.
Nah, jangan lupa bahwa penting juga menjadi pendengar yang baik. Saat pasangan memberikan indikasi-indikasi tertentu tentang ungkapan perasaannya, maka bangun kepercayaannya jadi semakin kuat.
Jujur pada diri sendiri
Untuk meminta pasangan berkata jujur tentang perasaannya, tentunya enggak fair jika Anda tidak jujur pada diri sendiri. Cara terbaik untuk membantu seorang pria terbuka yaitu dengan membuka diri, berpikiran realistis, dan tidak dibuat-buat. Hindari mendramatisir pengalaman sehingga menjadikan pasangan Anda enggan untuk mengungkapkan perasaannya.
Menjadi pendengar yang baik
Mungkin pasangan Anda lebih menyukai aksi daripada kata-kata yang menggambarkan perasaannya. Ketika pasangan Anda tidak jujur pada Anda tentang perasaannya, mungkin ada konsekuensi yang terlalu besar. Dengan kata lain, tetaplah jadi pendengar yang baik dan beri apresiasi ketika pasangan berkata jujur.
Lepaskan masa lalu
Berdiskusi dengan pasangan juga rawan dengan serangkaian keluhan masa lalu, kesalahan, rasa sakit, dan apa yang belum terbayar tuntas di masa lalu. Maka hindari kesalahpahaman dengan lepaskan dulu masa lalu, dan selanjutnya membangun bunga-bunga asmara berdua secara terbuka satu sama lain.
Ketika seorang pria tidak terbuka, mungkin ia takut bahwa kata-katanya terdistorsi atau disalahpahami. Langkah paling baik, keluar dari perangkap asumsi sehingga enggak melulu terputar mundur ke pengalaman masa lalu.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!