KLHK Sebut BBN di Sulsel Sangat Berpotensi untuk Energi Hijau
Tangkapan layar Peneliti/Litkayasa Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof Dr Budi Leksono, MP. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Peneliti/Litkayasa Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Prof Dr Budi Leksono MP menjelaskan Sulawesi Selatan mempunyai potensi Bahan Bakar Nabati (BBN) yang sangat besar untuk energi hijau.

Hal tersebut diungkapkan Budi pada webinar yang digelar di Jakarta oleh Mongabay Indonesia dan Yayasan Madani berkelanjutan, Kamis 02 Desember.

Dia menyebutkan potensi BBN yang terbesar di Sulawesi Selatan (Sulsel) ada di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan pengembangan tanaman nyamplung yang mulai disosialisasikan kepada masyarakat setempat pada 2006.

Sementara Balai Besar Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar melansir bahwa potensi Sulsel sangat besar dengan 1.742 hektare lahan pohon nyamplung yang siap tumbuh alami.

Dalam perkembangannya, pada 2009 - 2010 Kementerian Sumber Daya Energi Mineral (ESDM) membangun industri biodiesel untuk pengolahan biji nyamplung di lima daerah, antara lain Banyuwangi, Purworejo, Kebumen, Ujung Kulon, dan Selayar.

Setelah industri pengolahan biodiesel dibangun, pihak Kementerian ESDM menjalankan pendampingan selama setahun. Selanjutnya dalam pengelolaannya diserahkan kepada pihak kelompok tani.

Kendala yang ditemukan

Namun, beberapa waktu kemudian, lanjut Budi, operasional mesin itu kemudian tidak berjalan, setelah salah satu bagian mesinnya tidak berfungsi dan petani tidak mempunyai kemampuan mengatasinya.

"Akhirnya pengolahan nyamplung untuk menjadi biodiesel menjadi terhenti, namun bahan bakunya terus dikembangkan oleh masyarakat. Sedangkan peruntukkannya yang semula untuk energi hijau, bergeser sebagai bahan baku kosmetik dan obat-obatan," katanya.

Hal tersebut terjadi karena harga nyamplung lebih mahal dibeli oleh pihak produsen kosmetik dan obat-obatan dari pada produsen biodiesel.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!