Sambut HUT RI, Mahasiswa UNM Bagi-Bagi Ratusan Bibit Pohon
Seorang mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (UNM) membagikan bibit pohon depan kampusnya. (ANTARA)

Bagikan:

Makassar—Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan membagikan ratusan bibit pohon kepada pengendara di jalan sebagai momentum menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 tahun.

"Kegiatan ini memanfaatkan momentum 17 Agustus sebagai upaya kami mengajak masyarakat sadar bahwa menanam pohon sebab ini sangat penting dan diperlukan supaya menjaga lingkungan hidup dan menghindarkan dari bencana alam," jelas Koordinator aksi, Akbar di sela kegiatan di depan kampus UNM Makassar, Senin 16 Agustus.

Tujuan pemberian bibit pohon tersebut, menurutnya, bertujuan memantik masyarakat untuk kembali peduli lingkungan dengan menanam pohon. Salah satunya mengantisipasi terjadinya bencana banjir karena berkurangnya pohon.

"Hari ini kita membagikan 200 bibit pohon bagi pengendara jalan, dan 300 bibit kita tanam di sepanjang bantaran Sungai Jeneberang. Totalnya ada 500 bibit kita sebar dengan jenis pohon mahoni dan ketapang," katanya.

Ia menjelaskan saat ini terjadi perubahan iklim, tentunya semakin mengancam keberlangsungan mahkluk hidup. Salah satu penyebab krisis iklim adalah semakin berkurangnya hutan dan tutupan ruang terbuka hijau di lingkungan

Selain itu, luas indikatif hutan tropis di Sulawesi Selatan mencapai 2,1 juta hektare, di mana Makassar yang merupakan ibu kota provinsi beberapa tahun terakhir terus mengalami pembangunan yang pesat tetapi berbanding terbalik dengan kondisi ekologi saat ini.

Penghijauan di sekitar sungai

Bencana banjir yang sering kali merendam pemukiman masyarakat, kata dia, diakibatkan kurangnya daerah resapan dan alternatif ruang terbuka hijau khususnya di daerah aliran sungai salah satunya di Sungai Jeneberang yang beberapa tahun terakhir sering mengalami penguapan ketika curah hujan tinggi.

Hal ini pun menjadi salah satu perhatian penting sehingga perlu diupayakan penghijauan di sekitaran sungai sebagai resapan air.

Sedangkan kegiatan penanaman pohon di bantaran Sungai Jeneberang, tambah dia, sebagai bagian dari bentuk kepedulian mengingat kondisi di sepanjang pinggir sungai setempat rawan abrasi.

"Karena kondisi memang apabila hujan terus menerus turun pengaruhnya di hulu jeneberang air bisa meluap. Tidak menutup kemungkinan wilayah sekitarnya bisa abrasi dan sangat berbahaya bila tidak dilakukan reboisasi," katanya

Sedangkan untuk pengadaan bibit pohon, diperoleh dari Balai Penyedia Bibit Tanaman Hutan wilayah IV, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), demikian jelas Akbar.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!