MAKASSAR - Pada hari ini, Selasa 2 November, Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahan setelah kemarin ditutup di zona merah alias melemah 38,46 poin atau 0,58 persen ke level 6.552,89.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan. Level support IHSG akan berada di 6.527 hingga 6.502 dan level resistance di 6.602 hingga 6.652.
BACA JUGA:
"Secara teknikal indicator stochastic kembali melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi melanjutkan pelemahan," ungkap Dennies dalam risetnya.
Dia mencermati, menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve dan rilis data PDB kuartal III Indonesia, investor masih akan konservatif. Di sisi lain, pergerakan IHSG juga masih ditopang oleh rilis kinerja emiten.
Potensi tekanan masih terlihat
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengutarakan, pascarilis data inflasi, IHSG mempunyai kecenderungan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar. Potensi tekanan masih akan terlihat mengingat peluang tekanan terhadap harga komoditas masih akan terus membayangi hingga beberapa waktu ke depan.
"Sehingga akan memberikan sentimen kurang terlalu baik terhadap emiten yang berkaitan dengan komoditas, dan hal ini tentunya dapat memberikan dampak terhadap pola gerak IHSG," ungkapnya.
William memproyeksikan, pergerakan IHSG berpotensi tertekan di kisaran 6.413 hingga 6.603. Beberapa saham yang dia rekomendasikan antara lain PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!