Makassar—Gejala yang paling umum dikenal dari penyakit diabetes adalah tingginya kadar gula dalam darah. Ada berbagai faktor yang menyebabkan diabetes, antara lain pola hidup tidak sehat, makan terlalu banyak karbo dan berpemanis buatan, serta fungsi kerja pankreas yang tidak optimal.
Sebagai acuan untuk membedakan diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah fungsi pankreas dalam memproduksi dan mengelola insulin. Meskipun diabetes bukan penyakit tetapi disebut sebagai gangguan metabolisme, artinya Anda perlu mengantisipasi sebelum mengalaminya.
BACA JUGA:
Tetapi apabila Anda termasuk mengalami gangguan metabolisme, khususnya diabetes, maka ubah pola hidup dan makan sehat serta konsultasi pada ahli apa-apa saja treatment tepat untuk memulihkan laju metabolisme dalam tubuh.
Diabetes disebut sebagai gangguan metabolisme, sebab tubuh tidak bisa memproses asupan gula dalam tubuh. Sehingga kadar gula dalam darah meningkat dan mengganggu kinerja organ lain dalam tubuh. Efek dari diabetes antara lain sebagai berikut:
Mengganggu sistem kardiovaskular
Gula darah tinggi bisa menurunkan kapasitas pembuluh darah. Yang mulanya elastis jadi lebih menyempit dan berefek menghambat aliran darah. Dilansir Medical News Today, Jumat, 18 Juni, karena aliran darah terhambat maka oksigen dan suplai darah berkurang.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, ada 74 persen kasus orang dewasa yang mengalami diabetes diikuti hipertensi. Dan kerusakan pembuluh darah bisa memicu penyakit mikrovaskuler meliputi serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
Mengalami luka dan infeksi
Luka dan infeksi disebabkan aliran darah tidak bekerja optimal serta kebutuhan untuk melawan infektan dan menyembuhkan luka terhambat. Retinopati atau luka yang tak kunjung sembuh dialami penderita diabetes, sifatnya permanen seperti pada mata, ginjal, dan paling umum pada kaki.
Neuropati atau kerusakan saraf
Kerusakan saraf merupakan komplikasi yang umum dialami penderita diabetes. Neuropati dapat mempengaruhi bagian tubuh termasuk yang dikontrol saraf secara otonom seperti pada pencernaan.
Gejala lain yang dialami adalah mati rasa khususnya pada paha, betis, telapak kaki, jari kaki, lengan, tangan dan jari.
Merusak pembuluh darah pada ginjal dan sistem kemih
Masih berkaitan dengan pembuluh darah, efek diabetes sangat fatal apabila tidak segera diobati. Termasuk berefek pada kerusakan ginjal yang tak mampu menyaring limbah dari darah, ujungnya mengalami gagal ginjal.
Daya indra penglihatan menurun
Pada kurun waktu jangka pendek, diabetes berefek menurunkan daya indra penglihatan atau pandangan kabur. Pada kondisi jangka panjang, bisa mengakibatkan glaucoma, retinopati diabetik, edema makula, dan katarak.
Mengganggu kemampuan pencernaan
Gangguan pencernaan diakibatkan oleh diabetes disebut gastroparesis, yaitu sistem cerna tak mampu optimal memindahkan makanan dari lambung ke usus kecil. Gejalanya antara lain merasa mual, muntah, mengalami refluks asam, kembung, sakit perut, hingga penurunan berat badan secara drastis.
Kondisi kulit bermasalah
Penyakit diabetes memang bisa berefek secara menyeluruh, termasuk pada kulit. Apabila mengalami diabetes, seseorang akan berpotensi kulit kering, skin tag, infeksi bakteri, infeksi jamur, gatal, dermopati diabetik, hingga retinopati.
Fertilitas menurun
Kesuburan seksual atau fertilitas bisa menurun karena diabetes, ini disebabkan kerusakan pada sistem saraf otonom sehingga memengaruhi fungsi seksual. Pengaruh ini bisa dialami pria dan wanita. Pada wanita, menstruasi yang tidak teratur juga umum terjadi karena kadar gula dalam darah tinggi.
Berefek pada kesehatan mental
Tidak hanya fisik tubuh yang fungsinya menurun hingga mengalami gangguan. Pada kondisi mental pun juga berpotensi dipengaruhi oleh gula dalam darah. Diabetes bisa memengaruhi kesehatan mental meliputi kekhawatiran, kecemasan, stres, dan depresi.
Mengingat efek diabetes pada tubuh tidak sesederhana yang dibayangkan, artinya harus segera mengantisipasi.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!