5 Cara Mengawali Obrolan agar Pertemuan Keluarga Tidak Terasa Jenuh
Ilustrasi ngobrol bersama keluarga (Pexels/mentatdgt)

Bagikan:

Makassar—Tatkala pertemuan keluarga saat lebaran, tak jarang ada ‘momen diam’ sebab kehabisan obrolan. Situasi akan terasa canggung tetapi khawatir keliru ketika mulai membicarakan tema tertentu.

Melansir Future Learn, kebosanan dipicu dari sejumlah faktor. Paling umum dipicu aktivitas yang terlalu monoton dan atau tema obrolan diulang-ulang. Untuk mengatasi suasana membosankan saat silaturahmi bersama keluarga, berikut tips untuk menyegarkan obrolan.

Mulai dengan hal yang menyenangkan

Anda mengetahui hobi dari sejumlah anggota keluarga. Meskipun Anda memiliki hobi yang berbeda, tetapi bisa mengeratkan kedekatan keluarga dengan membicarakan kebiasaan. Membicarakan kebiasaan bisa bersifat personal tetapi jauh dari intimidatif. 

Misalnya, dimulai dari  obrolan tentang makanan kesukaan dan aktivitas paling menggembirakan selanjutnya bisa membahas tentang citarasa hingga film traveling. 

Ikuti dengan gerakan tubuh

Gerakan tubuh sebenarnya satu cara untuk meyakinkan orang lain bahwa Anda tertarik untuk ngobrol banyak hal. Maka cobalah membuat tubuh lebih ekspresif, misalnya menggerakkan kedua tangan atau leher dan kepala.

Saat mulai membuka obrolan, bisa dimulai dengan satu statement yang bikin lawan bicara penasaran. Jangan lupa, letakkan smartphone agar tidak mengganggu.

Mengikuti alur atau mengalir

Kadang, ada sanggahan atau argumentasi dari lawan ngobrol. Paling bijak, mengalir mengikuti alur dan menyelami tema-tema yang diobrolkan. Meski enggak selalu nyambung, tetapi momen ini bisa merangkum satu poin, yaitu saling bertukar pendapat.

Tunjukan kedekatan emosional

Apabila menghadiri pertemuan keluarga, tentu ada saudara yang lebih tua dan sebaliknya. Ketika mengobrol bersama keluarga yang lebih tua, tunjukkan rasa hormat sekaligus ekspresikan kedekatan emosional misalnya dengan memegang lengannya atau mengelus punggung tangannya.

Obrolan seimbang

Semakin banyak orang yang terlibat dalam lingkaran obrolan, maka semakin banyak topik yang bisa diobrolkan. Karena semakin banyak topik obrolan, maka kesempatan ngobrol perlu seimbang. Di satu waktu, Anda perlu menjadi pendengan yang baik.

Di waktu yang lain bisa jadi seseorang yang mengajukan pertanyaan maupun pernyataan agar obrolan lebih seru. Obrolan yang seru melibatkan orang lain dalam membicarakan berbagai tema dan saling merespons.

Misalnya, jika pasangan kurang memahami tema otomotif, Anda bisa mengimbanginya ketika berada di forum keluarga. Karena memaksakan tema obrolan juga bisa membuat orang lain bosan, maka cobalah lebih variatif namun tetap bisa dipahami seluruh anggota keluarga yang turut serta dalam obrolan.

Artikel ini pernah tayang di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!