MAKASSAR - Polisi akan membongkar laptop dan ponsel milik Pegawai Negeri Sipil (PNS) ES yang diduga menjadi pemasok senjata dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Pendalaman ini bertujuan untuk menelusuri komunikasi dan transaksi.
"Penyidik akan bongkar isi laptop dan HP. Dari situ akan terlihat siapa saja dia berkomunikasi, dengan siapa aja dia transaksi," ucap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal saat dihubungi, Jumat, 24 September.
BACA JUGA:
Tidak kooperatif saat beri keterangan
Selain menggali komunikasi dan transaksi, kata Kamal, pemeriksaan ponsel dan laptop dilaksanakan karena ES tak kooperatif saat memberikan keterangan.
Dengan demikian, keterangan yang disampaikan kepada penyidik pun selalu berubah-ubah. Terlebih selalu mengelak memasok senjata api kepada ke KKB.
"Masih didalami untuk pemeriksaan lebih lanjut, karena hasil pemeriksaannya dia masih lari-lari," kata Kamal.
Satgas Nemangkawi menangkap ES saat berkendara tepat di Mapolres Yahukimo. Semua diawali atas kecurigaan. Sebab, truk yang dikendarai ES terus melaju saat diberhentikan.
"Saat dihadang nampak jumlah penumpang sudah berkurang karena diturunkan di beberapa lokasi sehingga dilakukan pemeriksaan dan dari pemeriksaan itu kemudian dilakukan penggeledahan di salah satu rumah di jalur 1 bawah kompleks Ambruk, Dekai, Kabupaten Yahukimo," kata Kamal.
Dari penangkapan dan penggeledahan, sejumlah senjata api (senpi) ditemukan. Beberapa diantaranya 26 butir amunisi 5,6 5TJ, 8 Butir amunisi 38 SPC, satu magazine M-16, satu pasang pakaian loreng KNPB , berbagai alat-alat komunikasi dan senjata tajam tradisional.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!