Konsultan: Distribusi Vaksin Lambat Berpengaruh pada Cakupan Vaksinasi yang Rendah
Pelaksanaan vaksinasi bagi warga Kota Makassar, Sulsel. ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Bagikan:

MAKASSAR - Ketua Konsultan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Sulawesi Selatan Ridwan Amiruddin menjelaskan, distribusi vaksin COVID-19 yang lambat berpengaruh pada cakupan vaksinasi yang menjadi rendah.

Pemprov Sulsel mencatat cakupan vaksinasi dosis I sebanyak 20,80 persen dari 7.057.525 jiwa, sedangkan dosis II 11,13 persen atau 785.588 jiwa hingga 10 Agustus 2021.

"Banyak daerah yang mau laksanakan vaksin COVID-19 tapi stoknya yang tidak ada karena memang distribusinya yang agak terlambat," katanya di Makassar, Rabu 11 Agustus.

Menurut dia, antusiasme masyarakat untuk menjalani vaksinasi COVID-19 sudah cukup tinggi di hampir seluruh daerah di Sulawesi Selatan, jika dibandingkan dengan pada awal-awal pelaksanaan vaksinasi.

Bahkan, kata dia, jika dilihat di seluruh instansi maupun lokasi penyelenggaraan vaksinasi, kegiatan itu dipadati masyarakat yang akan melaksanakan vaksinasi.

"Tetapi yang menjadi soal kan saat ini distribusinya. Itu artinya suplai vaksin yang disiapkan oleh pemerintah tidak memadai. Makanya pemerintah harus menyiapkan secara maksimal," ujarnya.

Setiap orang harus berperan memutus rantai

Ridwan mengatakan setiap orang harus mengambil peran dalam memutus rantai penularan virus corona baru itu.

"Jika kita betul-betul ingin terlepas dari krisis pandemi COVID-19 ini maka angka cakupan vaksinasi itu harus 70 persen. Artinya, kita masih butuh banyak stok vaksin, secara nasional saja kita harus memberikan suntikan vaksin ke 182 juta penduduk untuk mendapatkan cakupan 70 persen ini," ujar epidemiologi Universitas Hasanuddin itu.

Ke depan, ia berharap, pemerintah dapat melakukan upaya yang lebih optimal dalam mengadakan maupun menyuplai stok vaksin ini.

Kepala Bidang P2P Dinkes Sulsel Muhammad Madong mengemukakan bahwa kondisi gudang vaksin milik Sulsel telah kosong.

Namun, ia memastikan pula bahwa vaksin telah didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di Sulsel.

"Sekarang aman untuk kebutuhan daerah. Kalau saat ini gudang kosong, tetapi rencananya stok vaksin segera kembali didistribusi," katanya.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!