MAKASSAR - Tim SAR di Jepang menelusuri timbunan lumpur, batu, dan pecahan kayu untuk mencari 24 orang yang hilang pada Selasa, 6 Juli. Setelah hujan lebat, longsor besar di kota pantai Atami terjadi tiga hari lalu dan menewaskan empat orang.
Dilansir Antara, Selasa, 6 Juli, sejak pukul 06.00 waktu setempat, polisi, pemadam kebakaran dan tentara melanjutkan operasi pencarian yang dihentikan sementara pada Senin, 5 Juli malam.
Longsor tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 pada Sabtu, 3 Juli, dan waktu untuk menyelamatkan para penyintas yang tertimbun puing semakin menipis.
"Kami belum menerima kabar terbaru tentang penyintas... Penyelamat di lapangan tengah bekerja keras dalam operasi pencarian dan penyelamatan," kata juru bicara kota Atami Hiroki Onuma.
Penggunaan Mesin Berat Terlalu Berisiko
Operasi itu sangat bergantung pada para penyelamat yang bekerja dengan tangan. Penggunaan mesin berat dianggap terlalu berbahaya bagi penyintas yang mungkin masih hidup.
Atami, kota berpenduduk 36.000 jiwa, berjarak 90 km di barat daya Tokyo dan terkenal dengan resor mata air panasnya.
Longsor tersebut menjadi pengingat adanya bencana alam, termasuk gempa, gunung meletus dan tsunami, yang menimpa Jepang, di mana ibu kota Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas mulai 23 Juli.
BACA JUGA:
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!