MAKASSAR - Satu pekerja yang sebelumnya dilaporkan tertimbun reruntuhan bangunan Masjid Suada Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang sedang direnovasi karena gempa bumi, ditemukan meninggal dunia.
"Malam ini, sekitar pukul 23. 30 WITA, salah seorang pekerja berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Muhammad Arif Anwar, Rabu malam 22 Desember.
Jasad pekerja bernama Hendri tersebut selanjutnya langsung dievakuasi menuju RSUD Mamuju.
Sementara, hingga Rabu malam sekitar pukul 23:30 WITA, seorang pekerja lainnya yang bernama Daeng Tobo belum berhasil ditemukan.
"Proses pencarian oleh tim SAR gabungan diberhentikan sementara dan akan dilanjutkan besok (Kamis)," kata Muhammad Arif Anwar.
"Namun proses pengangkatan material oleh pihak perusahaan masih tetap di lanjutkan. Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih standby di lokasi," tambahnya.
Proses pencarian pekerja terkendala material
Ia menyebutkan, proses pencarian pekerja yang tertimbun bangunan Masjid Suada Mamuju itu terkendala material bangunan bervolume besar di lokasi kejadian dan membutuhkan peralatan berat.
"Seluruh unsur SAR telah bekerja maksimal untuk segera bisa menemukan dan mengevakuasi korban. Kami berharap, satu pekerja lainnya dapat segera ditemukan," kata Muhammad Arif Anwar.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kedua pekerja pembangunan Masjid Suada Mamuju yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6, 2 magnitudo pada 15 Januari 2021 itu, tertimpa material bangunan yang hendak dirobohkan.
Salah seorang petugas dari BPBD Mamuju menjelaskan, saat kejadian, para pekerja tengah memasang tali sling untuk merobohkan bangunan masjid yang akan kembali dibangun.
Dalam peristiwa itu, tiga orang berhasil selamat, dua diantaranya menderita luka-luka, sedangkan dua pekerja lainnya, yakni Hendri dan Daeng Tobo terjebak di reruntuhan bangunan masjid.
Hendri akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara pekerja bernama Daeng Tobo masih dalam pencarian.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!