MAKASSAR - PT PLN (Persero) mengumumkan bahwa sistem kelistrikan di Sulawesi saat ini memiliki daya mampu sebesar 2.365 MW dan 20,34 persen, di antaranya dipasok dari energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda melalui keterangannya di Makassar, Rabu 09 Juni menjelaskan sistem kelistrikan Sulawesi memiliki pasokan listrik yang memadai dan ramah lingkungan.
"Kita masih memiliki cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya listrik yang ada saat ini dipasok dari pembangkit energi terbarukan sebesar 20,34 persen," ungkap Huda.
Sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.698 MW, sedangkan 58 persennya merupakan EBT.
PLN Berencana Bangun Sirkuit SUTT
Selain itu, untuk menyalurkan daya listrik tersebut PLN juga akan membangun 7.052 kilo meter sirkuit (kms) Saluran Udata Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi.
Karena daya mampu listrik yang melimpah, terdapat 61 potensi pelanggan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi yang kebutuhan listriknya mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) hingga saat ini.
Seorang pelaku industri smelter yakni Direktur PT Huady Nickel Alloy Indonesia Jos Stefan Hidecky menyampaikan terima kasih atas layanan serta pasokan listrik yang diberikan PLN.
"Respons PLN dalam melayani kami sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan kemudahan pelayanan serta kebutuhan mengenai kelistrikan bagi smelter kami selama dua tahun berjalan aman dan andal tanpa padam sedikitpun," ujar Jos.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!