Kisah Heroik Juru Parkir Saat Menghalau Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat menjenguk Cosmas Balalembang, Senin 29 Maret. (Foto: Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - Menjadi salah satu korban aksi bom bunuh diri tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya, apalagi dengan keberanian luar biasa menghalau dan menggagalkan aksi terkutuk tersebut.

Itulah yang saat ini dirasakan Cosmas Balalembang, pekerja harian lepas yang sehari-harinya bekerja sebagai juru parkir di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido Makassar, Sulawesi Selatan.

Atas aksi heroiknya menghalangi pelaku bom bunuh diri untuk masuk ke area Gereja, Cosmas telah mengamankan ratusan anggota jemaat yang masih berada di dalam gedung dan sejumlah jemaah lainnya di sekitar luar Gereja.

Karena tindakannya, tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Aksi tersebut hanya menewaskan pelaku bom bunuh diri yang menurut pihak kepolisian pasangan suami istri. Akibat peristiwa ini, 19 orang mengalami luka-luka, namun berangsur telah kembali pulih.

Sesuai dengan tugasnya yang mengatur akses keluar masuk kendaraan di Gereja Katedral, secara spontan ia melarang kendaraan roda dua yang dikendarai pelaku untuk masuk ke Gereja, alasannya sederhana, yakni ibadah telah selesai dan sejumlah anggota jemaat hendak keluar gereja.

"Waktu itu beberapa umat mau keluar, pagar mulai terbuka. Ada yang keluar dan ada yang masuk, jadi saya tahan, tiba-tiba meledak, langsung saya bilang 'Tuhan tolong saya'," ungkap Cosmas saat menceritakan kejadian nahas tersebut kepada sejumlah pejabat nasional hingga daerah yang datang menjenguknya di RS Bhayangkara Makassar, Senin 19 Maret.

Kedua pelaku berperilaku mencurigakan

Begitu melihat gelagat pelaku, Cosmas mulai curiga, apalagi salah seorang di antara kedua pelaku mengenakan pakaian mirip busana muslim dan cadar memaksa masuk ke area gereja keuskupan itu.

Ia sempat menahan pasangan itu dengan jarak sekitar 2 meter. Namun, akibat ledakan bom itu, Cosmas mengalami luka bakar di bagian depan badannya. Kendati demikian, kejadian yang menimpanya tetap dia syukuri karena luka yang dideritanya dari peristiwa ini terbilang tidak serius jika dibandingkan kekuatan bom.

Tubuh pelaku bom bunuh diri berserakan hingga potongan kepala terpental ke lantai dua gedung Gereja Katedral Makassar. Sementara itu, potongan tubuh lainnya tampak mengenaskan.

"Puji Tuhan, Cosmas menahan tetapi herannya kenapa bisa hanya luka-luka bakar di badan, padahal dia berdiri tidak sampai 2 meter dari pelaku," kata Pastor Joni Payuk selaku CICM Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!