Basarnas Sulsel Ajak Segenap Pihak untuk Perkuat Koordinasi Antisipasi Bencana Hydrometerologi
Kepala Basarnas Sulawesi Selatan, Djunaidi (tengah) memukul gong disaksikan pimpinan Stakeholder saat pelaksanaan Rapat Koordinasi Sar Daerah (Rakorsarda) di hotel Gammara, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber: ANTARA/Dokumentasi Basarnas)

Bagikan:

Makassar - Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan Rapat Koordinasi Sar Pertolongan dan pencarian Daerah (Rakorsarda) untuk penguatan koordinasi dengan stakeholder sebagai penanggulangan ancaman bencana Hydrometerologi di wilayah setempat.

"Dengan rakorsarda ini, maka akan terbentuklah satu persepsi saat penyelenggaraan operasi sar terjadi. Karena tanpa kerjasama yang baik dalam pelaksanaan operasi Sar maka keberhasilan operasi Sar dipastikan tidak berjalan dengan baik pula," jelas Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi di sela rakor di Makassar, Rabu 10 Maret.

Dengan terlaksananya rapat koordinasi Sar daerah ini, jelasnya, maka koordinasi dan sinergisitas antara Basarnas serta Potensi SAR dan pihak terkait lainnya akan semakin meningkat.

Menurut dia, Basarnas Sulsel juga memiliki wilayah kerja yang cukup luas dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Selain itu, hal yang menjadi kendala utama adalah tingkat kesadaran masyarakat yang dinilai cukup rendah untuk tanggap terhadap potensi bencana.

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan setiap operasi Sar, tentunya tidak bisa terlepas dari Potensi Sar serta pemerintah daerah setempat untuk mendukung pelaksanaan operasi penyelamatan, mengingat kondisi cuaca saat ini cukup ekstrem.

“Dengan pelibatan potensi Sar dan masyarakat inilah maka Basarnas dapat mengoptimalkan layanan pencarian dan pertolongan kepada masyarakat. Tidak dipungkiri informasi mengenai kecelakaan ataupun kondisi yang membahayakan jiwa manusia, kami terima dari potensi Sar, masyarakat termasuk juga rekan media," papar Djunaidi.

Pentingnya dukungan dari segenap pihak

Sementara itu, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Sulsel, Rasman menambahkan, sesuai amanah Undang-undang nomor 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, maka Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tidak dapat bekerja sendiri.

"Basarnas tidak dapat bekerja sendiri, namun dengan dukungan dari segenap potensi Sar baik yang berasal dari TNI Polri, Instansi Sipil, swasta maupun organisasi masyarakat. Maka operasi Sar akan terlaksana dengan baik. Untuk itu perlu dilaksanakan rapat koordinasi seperti ini," ujar Rasman.

Pihaknya menaruh harapan besar dengan terlaksananya Rakorsarda itu, akan memberikan dampak baik bagi seluruh instansi, sehingga bisa meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kecelakaan kapal, kecelakaan penerbangan, kondisi membahayakan jiwa manusia dan juga bencana alam di Sulsel.

Rakorsarda tersebut dihadiri Wali Kota Makassar, Wakil Bupati Selayar, Kodam XIV Hasanuddin, Polda Sulsel, Koops AU II Makassar, Lantamal VI Makassar, Lanud Sultan Hasanuddin, Polrestabes Makassar, Kodim 1408/BS, Pertamina, KSOP, Batalyon Komando 466 Paskhas, Kepala BPBD Sulsel, BPBD Kota Makassar, Angkasa Pura I Makassar, Matsc, Kepala BMKG Makassar, Politeknik AMI Veteran Makassar.

Dalam pelaksanaan Rakorsarda itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diberikan brevet rescuer sebagai tanda penghormatan di hotel setempat.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!