Berita Sulsel Terbaru: Program Mandiri Benih Sulsel Berikan Keuntungan Petani di Maros
Seorang petani tengah serius merawat tanaman padinya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Program bantuan bibit gratis yakni Mandiri Benih yang digulirkan Pemprov Sulawesi Selatan, menjadi berkah tersendiri bagi petani di Kabupaten Maros, Sulsel.

Budirman, Penanggung Jawab Lapangan Mandiri Benih di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengatakan program Mandiri Benih membuat petani bisa mendapatkan bibit unggul sesuai dengan permintaan dan kebutuhannya.

Sebab, Mandiri Benih menyediakan bibit unggul berbagai varietas.

Khusus di wilayahnya, bibit yang disalurkan adalah varietas padi unggul Inpari 42 dan Ciherang.

"Sebelumnya ada bantuan serupa dari Kementerian Pertanian. Tapi terkadang petani tidak mendapat bibit varietas yang mereka inginkan. Kadang petani maunya Inpari, tapi yang datang Ciherang," ujarnya.

Budirman menjelaskan, proses penyaluran bibit dimulai dari pendataan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) yang dilakukan oleh petugas Dinas Pertanian. Setelah benih tersedia, petani akan dihubungi untuk menjemput benih varietas yang mereka inginkan.

"Kualitas bibit Mandiri Benih ini bibit unggul karena ditangkar dari penangkaran Balai Benih Maros. Jadi dari benih pokok menjadi benih sebar," ucapnya.

Distribusi tepat sasaran dan tepat waktu

Sejauh ini, lanjut Budirman, seluruh benih terdistribusi tepat sasaran serta tepat waktu. Dengan kata lain, bibit datang ketika proses pengolahan lahan dan siap ditebar. Di Kecamatan Tanralili, sebanyal empat desa yang mendapat alokasi bibit mandiri benih. Keempat desa tersebut yakni Desa Kurru Sumange, Damai, Toddo Pulia dan Leko Pancing.

"Hasilnya sementara ada yang sudah panen, ada yang belum. Yang sudah panen hasilnya meningkat. Karena pendampingan, mulai dari penyuluh untuk menebar benih hingga pengendalian hama penyakit," jelasnya.

Hal sama diakui Razak, salah satu perwakilan Kelompok Tani Tompo Mangai, Desa Damai, menuturkan, Mandiri Benih menjamin ketersediaan benih unggul petani tercukupi. Ia mengaku, sebelumnya para petani harus membeli bibit di produsen dengan harga cukup mahal.

"Bantuan benih dari Pemprov kita bisa menghemat biaya. Sehingga biaya pembelian bibit, bisa digunakan membeli pupuk atau kebutuhan lainnya," kata Razak.

Berkat bantuan bibit Mandiri Benih ini pula, Razak yakin hasil panen padinya kali ini akan meningkat. Dari biasanya hanya 5 - 7 ton per hektare akan naik menjadi 7 - 8 ton.

Ikuti artikel dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti info dan artikel lainnya di VOI Sulsel, Klik Tautan Berikut untuk info selengkapnya.