MAKASSAR - Kabupaten Maros menjadi salah satu penyangga Kota Makassar dalam memenuhi kebutuhan konsumsi dengan surplus rata-rata produksi pertanian sebesar 113 ton per tahun.
"Dalam mendukung hal tersebut Pemkab terus berupaya meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan petani," kata Bupati Maros Chaidir Syam di Makassar, Rabu 07 Juli.
Dia mengatakan, menindaklanjuti itu pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan International Found for Agricultural Development (IFAD) telah mencanangkan Program YESS (Youth Enterpreneurship and Employement Support Services).
Program itu dilaksanakan di empat Provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan sebaga Pilot Project pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan bagi generasi muda di sektor pertanian.
Sementara itu, Kabupaten Maros yang menjadi salah satu titik lokus penerapan Program YESS di Sulsel selain di Kabupaten Bulukumba, Bantaeng dan Bone.
Sebagai bentuk manifestasinya, Dinas Pertanian Kabupaten Maros menggandeng Bappeda melaksanakan Forum District Multi-Stakeholder tentang Program YESS PPIU Wilayah Sulawesi Selatan.
Dorong Lahirnya Petani Milenial
Menurut Chaidir, Program YESS ini salah satu bentuk upaya mendorong lahirnya petani milenial di Kabupaten Maros.
Dia mengatakan, para kaum muda yang mengikuti program YESS dapat berwirausaha di bidang pertanian guna menciptakan pekerjaan di desa, sehingga taraf hidup mereka dapat makin meningkat.
Menurut dia, sergitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam perannya, menjadi kunci guna menunjang dan menentukan keberhasilan program ini.
Sementara itu salah seorang petani milenial Muh Nawir di Kecamatan Lau mengaku senang dapat terlibat mendukung sektor pertanian di daerahnya.
"Ini membuat kami bersemangat, apalagi pertanian kini sudah menggunakan teknologi mekanisasi sehingga lebih mudah menggarap sawah atau pun memanen," katanya.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!