MAKASSAR - Dalam Bakti sosial "Satu Langkah Kecil dengan Kepedulian yang Besar" yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Prostodonsia FKG Unhas berhasil memecahkan rekor Muri. Bakti sosial ini digelar atas kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin sendiri memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam pemasangan gigi tiruan terbanyak kepada 223 pasien secara serentak.
BACA JUGA:
Ketua panitia drg Irfan Dammar Sp Pros (K) dalam keterangannya di Makassar, Minggu 5 Juni menjelaskan kegiatan itu terwujud melalui program bakti sosial yang memfasilitasi masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan perawatan gigi dan mulut secara gratis melalui pemasangan gigi tiruan.
“FKG Unhas berkolaborasi bersama sembilan pusat kesehatan masyarakat, termasuk dari delapan wilayah Kota Makassar dan satu dari Kabupaten Takalar. Setelah pemasangan gigi tiruan, setiap pasien diarahkan untuk tetap melakukan pemeriksaan gigi secara berkala di RS Gigi dan Mulut Unhas,” ujarnya.
Perguruan tinggi yang mengusung humaniversity
Dekan FKG Unhas Prof drg Muhammad Ruslin, MKes, PhD., SpBM (K) mengungkapkan kegiatan bakti sosial ini merupakan bukti nyata Unhas sebagai perguruan tinggi yang mengusung humaniversity.
“FKG Unhas akan terus memberikan pelayanan dan perhatian kepada masyarakat melalui program kesehatan sebagai realisasi dan sikap kepedulian kepada sesama, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc menyatakan sangat mengapresiasi seluruh kinerja FKG Unhas yang melakukan aksi nyata bagi masyarakat. Program yang dihadirkan melibatkan sumber daya manusia profesional dan mengedukasi kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan gigi dan mulut.
“Rekor MURI yang diterima adalah semangat dan motivasi untuk terus melangkah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan terbaik, guna meningkatkan kesadaran masyarakat yang mandiri akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,” katanya dikutip Antara.
Sebelum kegiatan, penyelenggara membuka pendaftaran yang menjaring sebanyak 245 pasien. Setelah melalui serangkaian asesmen, sebanyak 223 pasien yang sesuai dengan kondisi kesehatan untuk pemasangan gigi sementara dan siap dipasang gigi tiruan.