Jalin Komunikasi dengan Kanselir Scholz, Presiden Zelensky Puji 'Perubahan' Jerman yang Menguntungkan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Common/The Presidential Office of Ukraine)

Bagikan:

MAKASSAR - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelaskan dirinya telah membahas kemungkinan sanksi tambahan untuk Rusia, dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, memuji apa yang dia sebut sebagai perubahan yang lebih menguntungkan dalam posisi Jerman terhadap Kyiv.

"Saya berbicara hari ini dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz tentang bagaimana mempertanggungjawabkan semua yang bersalah atas kejahatan perang. Tentang bagaimana memperkuat sanksi terhadap Rusia dan bagaimana membujuk Rusia untuk mencari perdamaian," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, tampak santai di sebuah kursi, melansir Reuters 11 April.

"Saya senang untuk mencatat, baru-baru ini posisi Jerman berubah menguntungkan Ukraina. Dan saya menganggap ini sangat logis karena mayoritas orang Jerman mendukung kebijakan ini. Saya berterima kasih kepada mereka. Dan saya berharap semua yang kami sepakati akan dilaksanakan. Ini adalah sangat penting," sambungnya.

Jerman, yang enggan menyediakan persenjataan bagi Ukraina pada tahap awal invasi Rusia, kini telah setuju memasok persenjataan anti-tank dan misil.

Zelensky puji langkah Berlin

Presiden Zelensky, yang awalnya kritis terhadap Jerman karena gagal menyalurkan bantuan nyata, terutama dalam pidatonya di Bundestag bulan lalu, telah memuji langkah Berlin.

Pekan lalu, pada hari Jumat, Kanselir Scholz mengungkapkan, Jerman dapat mengakhiri impor minyak Rusia tahun ini, tetapi menghentikan impor gas akan lebih sulit, karena negara itu perlu membangun infrastruktur untuk mengimpor gas dari sumber alternatif.

Diketahui Minyak Rusia menyumbang 25 persen dari impor Jerman, turun dari 35 persen sebelum invasi 24 Februari. Adapun impor gas ke Jerman dari Rusia telah dipotong menjadi 40 persen dari 55 persen, dan impor batu bara keras menjadi 25 persen dari 50 persen.

Sementara itu, sebuah pernyataan dari kantor Kanselir Scholz terkait pembicaraan dengan Presiden Zelensky tidak menyebutkan pembahasan sanksi, mengatakan Presiden Zelensky telah memberitahu Kanselir Scholz tentang "situasi saat ini dan negosiasi antara Ukraina dan Rusia."

Lebih jauh, kantor Scholz menyebutkan kanselir mengutuk apa yang dia sebut sebagai kejahatan perang oleh militer Rusia di Bucha dan bagian lain dari Ukraina, bahwa pemerintah Jerman akan memastikan pelaku diidentifikasi dan dibawa ke pengadilan nasional dan internasional.

Moskow telah menolak tuduhan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang kejahatan perang. Mereka menyangkal menargetkan warga sipil selama apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.