Terkait Tuduhan Khilafah atau Kadrun dalam Demo 21 April, Mahasiswa Mengaku Lebih Geli dan Takut Dituding Pro Pemerintah
Massa mahasiswa di kawasan Patung Kuda Arjuna, Jakpus. (Diah Ayu-VOI)

Bagikan:

MAKASSAR - Juru Bicara Blok Politik Pelajar (BPP), Delpedro Marhaen menyebutkan, aksi mahasiwa yang dituduh dengan gerakan yang tidak berkaitan seperti khilafah hingga kadrunisme merupakan hal yang biasa.

Menurutnya, itu tidak mengendurkan semangat massa Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menyelenggarakan demonstrasi di depan Istana Merdeka Jakarta pada hari ini, Kamis, 21 April.

"Itu polarisasi-polarisasi yang coba dibuat kalau mahasiswa atau anak muda kebal, dan juga tidak peduli dengan tuduhan-tuduhan seperti itu," jelas Pedro dalam kanal YouTube Refly Harun, Kamis 21 April.

Pedro mengaku tidak mempermasalahkan labeling dari pihak-pihak kebanyakan di media sosial terhadap massa mahasiswa yang melakukan demonstrasi terutama pada hari ini.

Alergi dituduh pro Jokowi

Ketakutan massa mahasiswa, kata dia, hanya pada kedekatan dengan kekuasaan sehingga tidak mampu menyuarakan aspirasi yang mewakili rakyat Indonesia.

"Justru kita lebih alergi, geli, takut jika kita dituduh sebagai pro Jokowi," ujar Pedro.

Pedro menyampaikan, massa mahasiswa AMI dan BEM UI hari ini akan fokus kepada tiga persoalan, antara lain penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Selanjutnya soal ketimpangan ekonomi dan bisnis, hingga soal serangan terhadap warga sipil.

"21 April kita berdemonstrasi dengan tajuk bahwa semangat bagaimana warga yang hak konstitusionalnya, yang hak kewarganegaraannya yang kini tidak dapat mengakses keadilan, atau tidak bisa untuk mendapatkan," tuturnya.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.