MAKASSAR - Bersama seluruh jajaran Solmet di seluruh Indonesia dan luar negeri, Sekretaris Jenderal Solidaritas Merah Putih (Solmet) Kamaludin mengutuk kekerasan terhadap Ade Armando dalam Aksi Demo Mahasiswa 11 April, di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan.
"Kami sangat mengutuk keras perilaku brutal para pengeroyok pegiat media sosial dan Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Bang Ade Armando. Bukan hanya mengeroyok, mereka juga sempat menelanjangi dan meneriakkan kata-kata bunuh kepada dosen UI (Universitas Indonesia) ini,” jelas Kamaludin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 12 April.
Menurut Kamaludin, pengeroyokan adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan, apalagi pengeroyokan ini dilakukan oleh puluhan orang, sedangkan Ade Armando hanya seorang diri.
“Untung ada anggota kepolisian dan mahasiswa yang menyelamatkan nyawa beliau,” ujarnya pula.
Ironisnya, kata Kamaludin melanjutkan, kekerasan tersebut terjadi saat umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Ia berpandangan bahwa perilaku tersebut mengganggu kekhusyukan umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa.
“Perilaku biadab ini sangat bertentangan dengan ajaran suci dari Nabi Besar Muhammad SAW," ujar Kamaludin.
Minta aparat usut dalang dari peristiwa
Secara tegas Kamaludin mengungkapkan, sebagai sesama anak bangsa, ia mengutuk keras dan meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut dan menangkap semua yang terlibat, termasuk yang memprovokasi, baik yang di lokasi kejadian ataupun orang yang mengunggah di media sosial yang diindikasikan menjadi dalang dalam aksi demo brutal ini.
Ia juga mendoakan agar Ade Armando dapat lekas pulih dan beraktivitas kembali seperti sebagaimana mestinya.
Lebih lanjut, Kamaludin juga mengungkapkan apresiasi kepada Polri dan TNI yang telah bekerja keras secara profesional dalam mengamankan aksi unjuk rasa Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
"Sehingga secara keseluruhan, aksi demo ini berjalan kondusif," kata Kamaludin.