Pasien Omicron yang Pertama Kali Terdeteksi di Sulsel Meninggal Dunia
Proses pemulasaran jenazah pasien Omicron di Kabupaten Takalar, Sulsel. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Arman Bausat menyatakan bahwa pasien COVID-19 varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Kabupaten Takalar telah meninggal dunia.

"Sampai saat ini ada satu pasien Omicron yang meninggal di Sulsel, itu pasien dari Takalar," ungkapnya di Makassar, Selasa 08 Februari.

Di awal Januari 2022, kasus omicron pertama di Sulsel terdeteksi pada seorang warga bernama Nawir yang beralamat di Bontomarannu, Kabupaten Takalar, Sulsel, dengan riwayat pernah melakukan perjalanan dari Dobo, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

Terkait kematian Nawir, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar dr Rahma mengonfirmasi hal tersebut, bahwa pada 28 Januari lalu pasien omicron tersebut telah meninggal dunia.

"Almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga dengan pemulasaran jenazah COVID-19," kata dia.

Dokter Rahma menjelaskan bahwa kondisi Nawir sempat mengalami perbaikan sejak penjemputan kemudian dilakukan perawatan, bahkan infus pasien saat itu telah bisa dilepas.

Pasien memiliki penyakit komorbid

Hanya saja, setelah dilakukan pemeriksaan usap PCR hingga dua kali, semua hasil tetap menunjukkan masih positif. Sebab diketahui pula bahwa pasien mempunyai penyakit komorbid, yakni TB Paru yang ikut menyerang imunitas.

"Pada saat mau dilakukan PCR ketiga, pasien sudah jelek KU nya. Kondisinya makin parah, pasien mengeluh nyeri dada dan sesak tidak membaik sampai saturasi di bawah 70 dengan tensi terus turun di bawah 90 dan akhirnya berpulang," ujar dr Rahma meneruskan informasi dari pihak Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Hingga saat ini, Dinkes Takalar tengah melakukan upaya pencegahan penularan varian Omicron dengan mengoptimalkan testing dan penelusuran.

Dokter Rahma menyatakan bahwa hingga saat ini, baru satu orang warga Takalar yang telah terinfeksi virus COVID-19 varian Omicron.

Pihaknya sudah melakukan pelacakan kontak kepada keluarga kontak erat hingga tenaga kesehatan yang terlibat langsung pada penanganan pasien, dan semua hasilnya dinyatakan negatif.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!