MAKASSAR - Menanggapi kelangkaan minyak goreng di pasar tradisional, Ekonom Senior Rizal Ramli melontarkan kritik terhadap kinerja presiden di kabinet Presiden Joko Widodo yang dinilai hanya menang gaya.
Melalui cuitan di akun Twitternya @RamliRizal, ia menyatakan Menteri Perdagangan M Lutfi tidak mampu kerja karena belum berhasil mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng yang sudah lebih dari sebulan terjadi.
BACA JUGA:
-
| EKONOMI
Gandeng Polri, Mendag Akan Tindak Tegas Penjual dan Penimbun Minyak Goreng
09 Maret 2022, 13:11
"Memang menteri2 Jokowi ndak bisa kerja, sudah sebulan lebih, nurunin harga minyak goreng aja ndak bisa. Menang di gaya doang,"kicaunya pada 1 Februari.
Sebelumnya, hal yang sama juga diutarakan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, yang menyebut hotline Kementerian Perdagangan untuk minyak goreng hanyalah bentuk pencitraan Menteri Perdagangan.
Menteri Perdagangan beri bantahan
Dalam kesempatan yang sama, Lutfi membantah jika dirinya membuat pencitraan dengan mengadakan hotline. Menurutnya, pekerjaannya sebagai Menteri Perdagangan sudah cukup menjadikannya pusing sehingga tidak perlu melakukan pencitraan seperti yang dituduhkan.
"Tidak ada masalah pencitraan. Jadi mendag saja sudah pusing," ujarnya dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 31 Januari 2022.
Sebelumnya, Mendag Lutfi kembali menurunkan harga minyak goreng yang tadinya satu harga di Rp14000/liter menjadi Rp11500/liter pada hari Selasa, 1 Februari, dalam rangka menanggapi kelangkaan yang masih terjadi.
Menteri Perdagangan juga memberikan instruksi kepada para produsen untuk mempercepat penyaluran minyak goreng serta memastikan tidak terjadi kekosongan di tingkat pedagang dan pengecer, baik di pasar tradisional ataupun ritel modern.