Mendag Sebut Kebutuhan Minyak Goreng Sudah Terpenuhi Hampir Sepertiga atau Sekitar 63 Juta Liter
Menteri Perdagangan disela kunjungannya di Pasar Terong untuk mengecek distribusi dan harga minyak goreng di Makassar. ANTARA

Bagikan:

Makassar--Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebutkan kebutuhan minyak goreng di Indonesia mencapai sekitar 280 juta liter pada Februari 2022, namun yang terpenuhi baru hampir sepertiga atau sekitar 63 juta liter.

"Sebenarnya stok minyak goreng tidak ada masalah, yang terjadi permasalahan ini adalah penyesuaian harga dua minggu kemarin," kata Mendag Lutfi di sela sidak harga Sembako di Pasar Pabaeng-Baeng di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 17 Februari.

Dia menjelaskan penyesuaian harga yang erat kaitannya dengan distribusi barang itu menjadi alasannya ke Kota Makassar untuk memeriksa distribusi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Menurut dia, untuk barang khususnya minyak goreng  di Makassar persediaannya ada, tapi dalam bentuk minyak curah dengan harga menuju Rp11.500 per liter sesuai ketentuan pemerintah.

Terkait masih sulitnya menemukan minyak goreng kemasan premium di lapangan, Mendag Lutfi menuturkan dua pekan ke depan distribusi minyak goreng akan kembali normal.

Proses pendistribusian dari Jawa ke Makassar

Apalagi proses pendistribusian dari Jawa ke Makassar sudah mulai dilakukan pada Selasa (16/2) sore, sehingga dalam dua minggu ke depan tidak ada lagi persoalan distribusi yang memicu kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

Selain mengunjungi Pasar Pabaeng-Baeng, Mendag bersama Wali Kota Makassar H Ramdhan Pomanto dan Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani juga mengunjungi Pasar Terong untuk memantau stok dan harga minyak goreng.

Termasuk berbincang-bindang dengan penjual tahu dan tempe yang mengeluhkan harga kedelai yang terus naik dari Rp11 ribu menjadi Rp14.500 per kilogram.

Akibatnya, pedagang tahu tempe terpaksa mengecilkan potongan tahu dan tempe yang dijualnya agar dapat dijual dengan harga yang sama seperti harga kedelai belum naik.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Terkait