Satgas COVID-19: Zona Oranye di Sulsel Tersisa 10 Kabupaten
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengecek fasilitas Mobile Combat PCR COVID-19 di Makassar. (ANTARA)

Bagikan:

MAKASSAR - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa tersisa 10 kabupaten/kota yang masih berada di zona oranye penyebaran kasus COVID-19 hingga 15 September 2021.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel Husny Thamrin di Makassar, Rabu 15 September mengemukakan bahwa tidak ada lagi wilayah Sulsel yang masuk dalam zona merah dan lebih banyak berada di zona hijau atau resiko rendah.

"Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, 14 daerah sudah di zona hijau, ini menandakan kasus COVID-19 lambat laun memang melandai di Sulsel. Termasuk pada penambahan jumlah kematian yang angkanya terus menurun," ujar Husny.

Adapun 10 daerah yang masih dalam zona oranye yakni Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Tana Toraja, Bulukumba, Wajo, Enrekang, Soppeng, Luwu Timur, Luwu Utara dan Palopo.

Makassar dengan angka kasus terbesar

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel, Makassar masih menjadi wilayah dengan angka kasus terbesar, yakni bertambah 36 orang, kemudian disusul Kabupaten Sinjai 26 orang, lalu Tana Toraja menyumbang kasus positif 17 orang.

"Penambahan kasus sudah lebih melandai dibanding Juli-Agustus lalu. Beberapa kabupaten malah 1 kasus barunya, dan kita harapkan terus menurun. Tapi tracing juga tetap usahakan," urai Husny.

Pada 15 September ini, Satgas Sulsel mencatat penambahan kasus 154 orang dari 5.028 spesimen yang diperiksa. Sementara pasien sembuh bertambah 167 orang dan kasus kematian tiga orang sehingga total kematian akibat COVID-19 Sulsel mencapai 2.152 orang.

Tingginya angka kematian di Sulsel mengakibatkan Pemprov Sulsel harus menambah pemakaman khusus bagi pasien COVID-19. Setelah pekuburan Macanda Gowa, Pemprov Sulsel kembali menyiapkan Tempat Pemakaman Khusus bagi pasien COVID-19 di Paccelekang Gowa seluas 2 hektare.

"Kita siapkan itu 2 hektare dan itu tanah Pemprov Sulsel. Kalau banyak yang meninggal, itu akan diperluas karena di situ masih banyak tanah milik Pemprov Sulsel," tambah Ketua Koordinator Posko Satgas COVID-19 Sulawesi Selatan dr Arman Bausat.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!