MAKASSAR - Wali Kota Makasar, Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) mengimbau para guru untuk mengajarkan murid sejak dini menyaring semua bentuk informasi sebagai gerakan anti hoaks di tengah derasnya arus digitalisasi multimedia di masa pandemi COVID-19.
"Saya berpesan bagi para guru mengajarkan murid untuk memperlihatkan perbedaan antara informasi hoaks dan berita benar adanya. Karena, bila terlalu banyak hoaks bisa menimbulkan kebencian," tutur Danny Pomanto saat rapat virtual Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Makassar, Sulawesi Selatan dikutip Antara, Selasa, 13 Juli.
BACA JUGA:
Dengan menjelaskan pemahaman kepada siswa sejak dini terkait informasi hoaks yang beredar, kata dia, tenaga pengajar juga dituntut lebih terbuka dan paham kondisi saat ini, termasuk mempelajari fakta dan buktinya, apakah berita itu benar atau sesat.
Sebab, hal ini penting dilakukan agar tidak merusak sistem yang telah dijalankan sejak lama dalam dunia pendidikan. Era digitalisasi tentu bermanfaat bila diterapkan secara benar dan positif.
Guru wajib edukasi siswa tentang sejarah
Danny Pomanto menyarankan para guru untuk tidak hanya membedakan informasi hoaks atau sesat, serta informasi benar, namun wajib mengedukasi murid mengenai masa lalu, dalam hal ini sejarah. Tujuannya, agar para murid bisa menghargai sejarah sejak dini.
Walaupun kondisi dunia pendidikan saat ini harus mengikuti aturan pembelajaran melalui virtual. Namun, Danny berharap besar para siswa-siswi baru ini dan siswa lainnnya bisa menyimak dan memahami pembelajaran dengan baik, meskipun secara Daring (Dalam Jaringan).
"Kendala kita kali ini memang berbeda, karena pandemi COVID-19, jadi pembelajaran tetap diadakan secara virtual. Besar harapan saya bagi anak-anakku sekalian tetap mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap memperhatikan protokol kesehatan walaupun melalui virtual," papar dia.
Namun demikian, proses belajar mengajar di masa pandemi tidak secara langsung bertatap muka di kelas, Danny terus mendorong siswa tetap menambah pengetahuan baik melalui televisi, koran, serta media sosial.
"Di media tersebut juga bisa menyajikan hal-hal baik untuk kehidupan maupun informasi penting bagi siswa-siswi kita, asalkan tidak terpengaruh dan terpapar hoaks yang saat ini menyesatkan dan dilakukan massif," imbuh wali kota Makassar.
Rapat virtual MPSL tersebut dihadiri Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail beserta Plt Kepala Dinas Pendidikan, Nielma Palamba di kediaman pribadi wali kota setempat. Rapat virtual juga diikuti murid SD, SMP beserta gurunya se-Kota Makassar
Sebelumnya, data jumlah pendaftar tingkat SD sebanyak 35.553 orang jalur zonasi. Afirmasi 1.554 orang, dan perpindahan 350 orang. Sedangkan jumlah pendaftar SMP sebanyak 35.500 orang melalui jalur zonasi, Afirmasi 1.000 orang jalur Perpindahan, 339.250 (diterima) dan 549 orang melalui jalur prestasi.
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!